Minggu, 13 Mei 2012

Pembersihan Rumah Masyarakat yang di Lakukan PT. BCS Pulau Sekubu Mengalami Permasalahan

KOTA BARU – PT. BCS Pulau Sebuku mengadakan pembebasan rumah masyarakat yang berada didesa Sarakaman, Kec. Pulau Sebuku mendapatkan suatu permasalahan yang diakibatkan tidak keterbukaannya pihak perusahaan atas pembayaran rumah masyarakat yang kena pembebasan.

Sekitar 160 kepala keluarga yang luas lahannya rata-rata 6 hektar,diperkirakan pihak perusahan terkena pembebesan lahan,lahan tersebut katanya mau dijadikan jalan oleh perusahaan untuk mengangkut batu bara. Salah seorang warga yang bernama ibu ida yang telah menjual rumahnya kepada Perusahaan saat ditemui wartawan OPSI mengatakan, areal tersebut bukannya mau dijadikan jalan untuk mengangkut hasil tambang saja tapi juga akan dijadikan areal pertambangan.

Setelah warga mengetahui lahan mereka bukan saja dijadikan jalan untuk mengangkut hasil tambang perusahaan saja agar tidak mengganggu kebisingan masyarakat,namun lahan tersebut akan dijadikan areal pertambangan juga,maka masyarakat desa Sarakaman yang sekitar 120 kepala keluarga masih tetap bertahan dilahan tersebut,kecuali perusahaaan berani membayar 5 juta per hektar baru warga yang tersisa sekitar120 kepala keluarga itu mau meninggalkan lahan yang dikenakan pembebasan tersebut,sedangkan 40 kepala keluarga sudah menjual tanah dan rumah mereka kepada perusahaan  BCS dengan harga berpariasi tergantung luas tanah dan besarnya rumah mereka.

Masih banyak kepala keluarga mempertahankan rumah,tanah yang akan dijadikan jalan untuk mengangkut hasil tambang, juga akan dijadikan sebagai lahan pertambangan,sehingga pihak perusahaan menunda pembebasan lahan tersebut karena tidak adanya kesepakatan antara masyarakat dan perusahaan mengenai harga yang diajukan masyarakat kepada perusahaan sekitar 5 juta per hektarnya,dan sampai saat ini negoisasi antara pihak perusahaan dan masyarakat belum mendapatkan kesepakantan (Kebuntuan). Sementara hingga berita ini di turunkan , belum pernah ada dari pihak pemerintah Daerah berupaya mencari solusi.  Adi Kete

0 komentar:

Posting Komentar