SURABAYA - Terkait tulisan edisi sebelumnya tentang salah urus projek dijajaran fungsional pengelola kegiatan Dinas Pemuda dan olah raga kota Surabaya dibawah pimpinan Bapak Sigit Sugiharsono yang juga selaku PA (Pengguna Anggaran) telah menuai sorotan tajam sejumlah kalangan.Penyebab salah urus projek itu salah satunya adalah masih rendahnya kinerja pengawasan pelaksanaan projek yang menyebabkan kualitas pekerjaaan yang diduga terjadi kegagalan konstruksi yang berakibat terjadinya kebocoran anggaran pembangunan secara potensial pada pelaksanaan paket Pembangunan Drainase Lapangan Sepakbola Jl. Jelidro Peningkatan Prasarana Olahraga yang sudah di PHO, Media OPSI berusaha melakukan konfirmasi terhadap PPK terkait yakni Bapak Yudha Satria yang juga selaku kabit olah raga dan prestasi dinas pemuda dan olah raga Surabaya via telpon namun beliau tidak memberikan tanggapan serta waktu untuk mengurai keterangan tentang pelaksanaan serta pengawasan terhadap paket tersebut.
Pelaksanaan proyek oleh cv.kawan sejati dengan harga negoisasi senilai Rp152.802.944,00 dari pagu anggaran senilai Rp. Rp221.448.000,00 diduga kuat terjadi kebocoran anggaran pembangunan.Projek pekerjaan tersebut telah selesai dan sudah melalui proses serah terima tingkat pertama/PHO.Mengingat paket pembangunan Drainase Lapangan Sepakbola Jl. Jelidro.
Peningkatan Prasarana Olahraga telah selesai dan sudah melalui proses serah terima tingkat pertama/PHO tentu hal ini mengundang spekulasi negative oleh sejumlah kalangan.
Menurut sejumlah kalangan pengamat konstruksi,”tentu hal tersebut menunjukkan rendahnya kinerja fungsional pengelola kegiatan dilingkungan Dinas Pemuda dan Olah Raga kota Surabaya khususnya dijajaran PPK tersebut, Jika dalam tahap pelaksanaan pekerjaan terdapat item-item pekerjaan yang berkualitas rendah akibat lemahnya fungsi-fungsi pengawasan tentu harus dilaku kan pembongkaran serta perbaikan sesuai rencana yang ada dalam kontrak,bukan asal-asalan memperbaiki saja.Tentu pertanyaan besar ada apa dengan kinerja fungsional pengelola kegiatan.
Karena sebelum serah terima tingkat pertama /PHO tentu ada pemeriksaan-pemeriksaan untuk mengevaluasi seluruh hasil pekerjaan dari penyedia jasa sebelum STTP/PHO sudah sesuai spesifikasi teknik dan ketentuan yang berlaku.
Tentu pelaksanaan serah terima pekerjaan diduga tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta pembayaran akhir pekerjaan dilakukan tidak sesuai dengan kondisi lapangan dan ketentuan yang berlaku, apakah hasil-hasil pemeriksaan saat ini telah berubah fungsi menjadi alat untuk menentukan pembayaran uang muka/termin semata.
Berdasarkan hasil pemantaun Media OPSI dilapangan terhadap paket pekerjaan yang sudah diserah terima tingkat pertama/PHO ngawur pada Minggu (25/2) pada paket pekerjaan Pembangunan Drainase Lapangan Sepakbola Jl. Jelidro Peningkatan Prasarana Olahraga terdapat perbaikan-perbaikan namun perbaikan tersebut masih meninggalkan beberapa hasil pekerjaan yang berkualitas rendah,hal ini tentu dapat dilihat pada hasil pekerjaan jika Komposisi cam purannya diduga kuat telah dimanipulasi sehingga hasil dan manfaatnya diperkirakan tidak berumur lama alias tidak sesuai dengan life time yang ditetapkan dalam perencanaan..
Menurut sejumlah kalangan pengamat konstruksi, “jika melihat rendahnya kinerja fungsional pengelola kegiatan tentu berbanding terbalik dengan fasilitas-fasilitas yang telah dinikmati fungsional pengelola kegiatan,tentu masyarakat sangat dirugikan akibat rendahnya kinerja fungsional kegiatan sehingga tidak mentutup kemungkinan adanya indikasi KKN yang menguntungkan pihak-pihak tertentu,ini terlihat dari indikator-indikator yang jelas dari data yang dihimpun Media OPSI,diharapakan peran media terus memantau kinerja fungsional pengelola kegiatan dijajaran Dinas Pemuda dan Olah Raga kota Surabaya,
Meskipun nilai dari beberapa paket pekerjaan tidak begitu besar namun jika dikalkulasikan serta dibiarkan tanpa didukung kinerja yang optimal tentu merupakan kerugian besar pada keuangan daaerah”tandasnya.
( Luqman/Muhaimin_bersambung )
0 komentar:
Posting Komentar