Kamis, 09 Februari 2012

Menipu dengan Berkedok Dukun

NGANJUK - Nampaknya tidak mau bekerja yang berat sehingga selalu me miliki pemikiran yang menjurus ke jurang kesesatan tanpa difikir akibat nantinya apa yang akan terjadi. Hal itu mungkin sudah menjamur diotaknya bahkan sudah men jadi perbuatan yang biasa dilakukan. War ginah (45) warga Dusun Ngrandu, Desa Bulu Putren, Kecamatan Sukomoro diduga sering menipu dengan dalih berkedok se orang dukun prewangan, yang kini berlin dung di rumah Lantur (alm) Dusun Kandek (RT.01) Desa Waung Kecamatan Baron.

Warginah yang notabene berpasangan (gendakan) dengan Sugeng Febrianto (49) kelahiran Balikpapan dan ber KTP Bogo, Nganjuk orang tersebut pernah menjabat kepala kantor POS Sukomoro dan juga mantan narapidana pada sekitar tahun 2006-2007 lalu karena korupsi. Sebelum berlindung di rumah Lantur (Alm) kontrak semestaranya di Dusun Kandangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom, di usir oleh tuan rumahnya karena kalau di tanya jawabannya selalu tidak beres dan tuan rumah setelah dapat informasi peri laku dari kedua orang tersebut. Pasangan itu kelihatannya sudah seiring sejalan un tuk melakukan hal-hal yang mengarah ke negatif dan bicaranya tak bisa dipertang gung jawabkan.

Dalih-dalih yang diterapkan yaitu mela lui minyak Zakfaron untuk memikat uang si korban dan yang sudah terkena uangnya yaitu GY (Red) penduduk desa Garu, Kec. Baron dan yang kata GY ada lagi temannya yang bernama PR SGR (Red) warga Desa Bukur, Kecamatan Patianrowo. Selain ke dua korban yaitu GY dan PR SGR katanya masih ada lagi di Nganjuk kota 6 orang korban awal mulanya GY juga pernah me nyanggong kedua pelaku tersebut namun akhir-akhir ini saat ditanya Opsi mengata kan “yah sudah biar, saya se rahkan pada Yang Maha Kua sa saja, mau menipu saya nan ti biar kena karmanya, “Sum ber berbicara mungkin hal se macam itu sudah menjadi pe kerjaannya pasangan terse but untuk dapat bertahan hi dup tanpa mempunyai peker jaan apapun, walapun cara menipunya hanya sebatas ratusan ribu-rupiah akan te tapi kondisi semacam itu sa ngat meresahkan bagi orang yang ekonominya pas-pasan. Suhariyati (40) warga Desa Sambikenceng Kec. Baron sewaktu anaknya bernama Lusiani terkena sakit mau di obati oleh Warginah dan dian tar Sugeng. Hariyati terpaksa mengeluarkan uang sebanyak Rp.40.000 untuk membeli Degan (Kelapa Muda) dan kembang telon (Bunga Tiga Warna), se orang janda yang ekonominya kurang mampu ini sebenarnya juga agak keberatan mengeluarkan uang itu dan ternyata pe nyakit yang diderita Lusiana juga tidak sembuh. memangnya dukun itu tidak bisa apa-apa. “ucap Hariyati”.

Lepas dari sembuh apa tidak karena du kun tersebut mengerti  apabila Hariyati se ring memberikan informasi kepada Opsi maka si dukun itu tidak berani meneruskan garapannya, andaikata tidak begitu mung kin Hariyati sudah dimangsa mentah-men tah sebagai korbannya.

Dari hasil investigasi Opsi di lapangan, senin 30 Januari 2012 menurut keterangan Romdiah (30) warga dusun Ngrandu, desa Bulu Putren, Kec. Sukomoro, mengatakan bahwa Waginah itu memang penduduk sini dan selama bepasangan dengan Sugeng ma ka jarang-jarang pulang dan benar dia se orang dukun prewangan pak “katanya”.

Juga Sopiatun (50)  warung di Dusun Jogolewon, Desa Bagor Ngrami, Kec. Su komoro, berkata dulu Waginah itu domisili nya di Ngrandu terus pindah ke Ngronggo karena di kawin dengan Jimblek (nama panggilan), ya memang kata orang-orang itu dukun perewangan dan sekarang tidak ada dirumah karena gandeng dengan pak Sugeng mantan pegawai Pos dan entah se karang dibawa kemana saya tidak tahu pak “ucapnya” Rumor yang berkembang di desa itu memang kegiatan pekerjaan War ginah sedikit meresakan warga karena se ring berbuat menipu, dan jika nanti tiba sa atnya ada korban yang tega untuk melapor pada pihak yang berwajib maka tak me nutup kemungkinan akan berbuntut pan jang urusannya “ucap salah seorang pen cari rumput yang tak dikenal sewaktu Opsi tanya akan masuk desa itu”.uTut

0 komentar:

Posting Komentar