Asal Jadi, diPHO ???
SURABAYA - Akibat salah urus pro yek jajaran fungsional pengelola kegiatan Dinas Pemuda dan olah raga kota Surabaya kini mulai menuai sorotan tajam sejumlah kalangan. Penyebab salah urus proyek itu salah satunya adalah masih rendahnya ki nerja pengawasan pelaksanaan proyek yang menyebabkan kualitas pekerjaaan yang diduga terjadinya kegagalan kon struksi. Dengan kata lain keadaan hasil pe kerjaan konstruksi yang tidak sesuai de ngan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak kerja konstruksi baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna jasa dan/atau penyedia jasa. Hal ini terlihat dari pelak sanaan paket pekerjaan Pembangunan Drainase Lapangan Sepakbola Jl. Jelidro Peningkatan Prasarana Olahraga diduga terjadi kegagalan konstruksi dimana kea daan hasil pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan seba gaimana disepakati dalam kontrak kerja konstruksi baik sebagian maupun keselu ruhan sebagai akibat kesalahan pengguna jasa dan/atau penyedia jasa. Pelaksanaan proyek oleh CV. Kawan Sejati dengan har ga negoisasi senilai Rp152.802.944,00 dari pagu anggaran senilai Rp. Rp221.448. 000,00 diduga kuat berpotensi kebocoran anggaran pembangunan.Hal ini terlihal da ri kualitas pembuatan drainase jika dilihat dengan kasat mata terlihat berkualitas ren dah yang diduga kuat tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam kontrak serta tidak memenuhi unsure estetika. Berdasarkan data yang dihimpun Media OPSI dari hasil pemantauan di la pangan lemahnya fungsi-fungsi pengawas an terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut yang menyebabkan terjadinya kualitas pekerjaan menjadi rendah.
Berdasarkan data yang dihimpun Media OPSI menyebutkan, fungsi pengawas an yang rendah ternyata justru melahirkan inkonsistensi sikap fungsional pengawas internal PPK paket pekerjaan tersebut untuk menjalankan tugas pokoknya dalam perspektif kualitas, kuantitas dan estetika konstruksi dan bangunan yang akan diha silkan. Tak pelak, hal itu mengundang ke caman dan spekulasi negatif masyarakat terhadap kinerja pengelolaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan-kegiatan di Di nas pemuda dan Olah Raga kota Surabaya. Berdasarkan Investigasi Media OPSI di lapangan menemukan sejumlah kualitas item pekerjaan yang disinyalir tidak sesuai spesifikasi teknis dan metode pelaksana anyang ditetapkan dalam rencana mutu kontrak. Pembuatan drainase tidak sesuai dengan ketetapan spesifikasinya. Kompo sisi campurannya diduga kuat telah dima nipulasi sehingga hasil dan manfaatnya diperkirakan tidak berumur lama alias ti dak sesuai dengan life time yang ditetapkan dalam perencanaan..
Menurut pengamat konstruksi yang namanya tidak mau disebutkan mengata kan,”Jika pembangunan dilakukan tanpa memperhatikan kualitas pekerjaan tentu akan berdampak pada usia bangunan yang tidak bertahan sesuai perencanaan,tentu hal tersebut tentu membuang uang Rakyat dan tentu sangat merugikan masyarakat Surabaya sebagai menerima manfaat dari hasil pembangunan tersebut tidak menda pat outcome maksimal.Tentu hal ini hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu.Dan dengan tunjangan gaji serta fasilitas-fasi litas lainya seyogyanya fungsional penge lola kegiatan dapat mengoptimalkan kiner ja dilingkungannya dan janganlah meng abaikan kepentingan masyarakat sebagai penerima manfaat pembangunan.” imbuh nya. Menurut sejumlah pengamat konstruk si sebagai penyelenggara kontruksi dalam hal ini pengguna jasa dan penyedia jasa menurut sejumlah pengamat konstruksi wa jib mewujudkan hasil kontruksi yang han dal dengan memenuhi ketentuan tertib pe nyelenggaraan diantaranya keteknikan yang meliputi kontruksi bangunan,mutu hasil pekerjaan serta bahan baku yang sesuai standar yang berlaku,bukan acuan untuk mencari keuntungan pribadi yang dengan sengaja melemahkan fungsi penga wasan. Sejumlah fasilitas dinas yang dinik mati itu seharusnya dibarengi dengan orien tasi kepentingan pembangunan untuk masyarakat bukan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu yang hanya men cari keuntungan sesaat dengan mengorban kan kepentingan masyarakat luas.
Menurut sejumlah kalangan pengamat kontruksi jika melihat paket pekerjaan pe kerjaan Pembangunan Drainase Lapangan Sepakbola Jl. Jelidro Peningkatan Pra sarana Olahraga yang sudah diserah terima tingkat pertama/PHO tentu sangat dira gukan beberapa paket pekerjaan lain dapat selesai sesuai spesifikasi teknik dan keten tuan yang berlaku yang juga sudah di PHO.Tentu hal ini mengudang isu miring tentang PHO ngawur juga dilakukan pada paket tertentu apalagi peran masyarakat sangat minim tentu diharapkan peran Media sebagai control social dapat menelusuri paket pekerjaan yang diduga tidak sesuai spesifikasi teknik yang tertuang dalam kon trak akibat lemahnya fungsi-fungsi penga wasan atau sengaja dilemahkan” tandas nya.
(Bersambung_luqman/muhaimin)
Berdasarkan data yang dihimpun Media OPSI menyebutkan, fungsi pengawas an yang rendah ternyata justru melahirkan inkonsistensi sikap fungsional pengawas internal PPK paket pekerjaan tersebut untuk menjalankan tugas pokoknya dalam perspektif kualitas, kuantitas dan estetika konstruksi dan bangunan yang akan diha silkan. Tak pelak, hal itu mengundang ke caman dan spekulasi negatif masyarakat terhadap kinerja pengelolaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan-kegiatan di Di nas pemuda dan Olah Raga kota Surabaya. Berdasarkan Investigasi Media OPSI di lapangan menemukan sejumlah kualitas item pekerjaan yang disinyalir tidak sesuai spesifikasi teknis dan metode pelaksana anyang ditetapkan dalam rencana mutu kontrak. Pembuatan drainase tidak sesuai dengan ketetapan spesifikasinya. Kompo sisi campurannya diduga kuat telah dima nipulasi sehingga hasil dan manfaatnya diperkirakan tidak berumur lama alias ti dak sesuai dengan life time yang ditetapkan dalam perencanaan..
Menurut pengamat konstruksi yang namanya tidak mau disebutkan mengata kan,”Jika pembangunan dilakukan tanpa memperhatikan kualitas pekerjaan tentu akan berdampak pada usia bangunan yang tidak bertahan sesuai perencanaan,tentu hal tersebut tentu membuang uang Rakyat dan tentu sangat merugikan masyarakat Surabaya sebagai menerima manfaat dari hasil pembangunan tersebut tidak menda pat outcome maksimal.Tentu hal ini hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu.Dan dengan tunjangan gaji serta fasilitas-fasi litas lainya seyogyanya fungsional penge lola kegiatan dapat mengoptimalkan kiner ja dilingkungannya dan janganlah meng abaikan kepentingan masyarakat sebagai penerima manfaat pembangunan.” imbuh nya. Menurut sejumlah pengamat konstruk si sebagai penyelenggara kontruksi dalam hal ini pengguna jasa dan penyedia jasa menurut sejumlah pengamat konstruksi wa jib mewujudkan hasil kontruksi yang han dal dengan memenuhi ketentuan tertib pe nyelenggaraan diantaranya keteknikan yang meliputi kontruksi bangunan,mutu hasil pekerjaan serta bahan baku yang sesuai standar yang berlaku,bukan acuan untuk mencari keuntungan pribadi yang dengan sengaja melemahkan fungsi penga wasan. Sejumlah fasilitas dinas yang dinik mati itu seharusnya dibarengi dengan orien tasi kepentingan pembangunan untuk masyarakat bukan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu yang hanya men cari keuntungan sesaat dengan mengorban kan kepentingan masyarakat luas.
Menurut sejumlah kalangan pengamat kontruksi jika melihat paket pekerjaan pe kerjaan Pembangunan Drainase Lapangan Sepakbola Jl. Jelidro Peningkatan Pra sarana Olahraga yang sudah diserah terima tingkat pertama/PHO tentu sangat dira gukan beberapa paket pekerjaan lain dapat selesai sesuai spesifikasi teknik dan keten tuan yang berlaku yang juga sudah di PHO.Tentu hal ini mengudang isu miring tentang PHO ngawur juga dilakukan pada paket tertentu apalagi peran masyarakat sangat minim tentu diharapkan peran Media sebagai control social dapat menelusuri paket pekerjaan yang diduga tidak sesuai spesifikasi teknik yang tertuang dalam kon trak akibat lemahnya fungsi-fungsi penga wasan atau sengaja dilemahkan” tandas nya.
(Bersambung_luqman/muhaimin)
0 komentar:
Posting Komentar