Nganjuk-OPSI
Sudah galak lagi clutak (rakus) itulah kata warga yang merasa dan mengerti karakter sosok dari figur seseorang, siapakah yang maksud? Lalu siapa lagi kalau bukan ketua BPD Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom Kab. Nganjuk. Sujarwo Namanya. Suara di masyarakat selama ini seolah-olah telah menuding bahwa Ketua BPD adalah sebagai pelaku politik di desa Kedungrejo. Ketua BPD Kedungrejo yang notabene juga seorang PNS di jajaran Pemda Nganjuk saat ini lagi sedang mencuat namanya kare na berarogansi tinggi maka tak menutup kemung kinan bila banyak orang yang tak sepaham dengan nya. Mungkin dari tingkat intelektualitasnya yang kurang atau tidak bisa ngemong war ga-warganya yang cukup majemuk. Apa lagi dalam informasinya ia akan menca lonkan kepala desa Kedungrejo periode yang akan datang.
Dengan berhentinya Modin I Rodiyan, bahwa ketua BPD melalui orang lain meminta uang sebanyak 10 juta rupiah kepada Rodiyan dengan dalih untuk mengangkat putranya yang bernama Yahya Kamdani (28) menggantikan posisi ayah nya sebagai Modin I Kedungrejo di wilayah bagian barat, namun hingga sampai kini iming-iming itu juga belum terwujud “kata sumber kepada Opsi”. Berdasarkan pengakuan mantan modin I Rodiyan dite mui Opsi di rumahnya sabtu, 3 Desember 2011 Pukul 11.30 WIB, Rodiyan yang terkena struk itu dengan bicaranya yang agak sukar berkata apabila dirinya memang telah dimintai uang sebanyak 10 juta rupiah pada bulan November 2009 kemarin dengan janji akan diberikan jabatan kepada putranya yaitu Yahya Kamdani untuk dija dikan Modin I menggantikan posisi ayah nya, kemudian uang tersebut melakui adik kandungnya sendiri untukd iberkan pada seseorang yang mana Rodiyah masih agak enggan menyebutkannya. Akan tetapi istri nya (Bu Rodiyan) yang duduk disamping nya menjawab kalau uang tersebut diberikan kepada Ketua BPD yaitu Pak Jarwo “Katanya”.
Nampaknya Rodiyan sendiri dengan intonasi agak melemah mengeluh dan kecewa dengan harapan ingin bantuan orang lain, “Kenapa uang sudah dicukupi kok putranya belum diangkat angkat menjadi modin”.ucapnya. Dalam hati kecil Opsi bertanya kok tega teganya yang meminta duit kepada orang yang dalam keadaan sakit kayak gini?” Yah... entahlah biar Allah yang menjawab nanti dalam batin Opsi”
Dari ungkapan sumber serta keluhan Rodiyan sendiri dengan istrinya dikuatkan oleh Sekdes Kedungrejo Joko Sujiono bah wasanya memang Sujarwo atas nama Ke tua BPD pernah mendesak dan mengajak Sekdes agar segera diadakan Pengisian Mo din I, memang sudah diakui Sujarwo kepa da Sekdes bahwa dirinya sudah meminta uang 10 juta kepada Rodiyan. Sekdes tidak mau malah berkata “Kalau kamu sudah minta uang kepada Rodiyan itu urusanmu “Kata Sekdes saat itu”. Disamping itu bila masalah ini sudah banyak yang mengerti bahkan perangkat dari lain desa pun juga sudah tahu.
Sujarwo, Ketua BPD Kedungrejo Sabtu, 3 Desember 2011 Pukul 12.55 WIB hendak diklarifikasi Opsi dirumahnya tidak ada. Ke mudian Sulis, tetangga dekatnya menga takan kalau biasanya Pak Jarwo diwarung Mbah Ro sana. Dan setelah Opsi lewat di warung Mbah Ro juga tidak ada seorang pun disitu. Untuk perkembangannya tunggu berita Opsi edisi berikutnya. uTut
Sudah galak lagi clutak (rakus) itulah kata warga yang merasa dan mengerti karakter sosok dari figur seseorang, siapakah yang maksud? Lalu siapa lagi kalau bukan ketua BPD Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom Kab. Nganjuk. Sujarwo Namanya. Suara di masyarakat selama ini seolah-olah telah menuding bahwa Ketua BPD adalah sebagai pelaku politik di desa Kedungrejo. Ketua BPD Kedungrejo yang notabene juga seorang PNS di jajaran Pemda Nganjuk saat ini lagi sedang mencuat namanya kare na berarogansi tinggi maka tak menutup kemung kinan bila banyak orang yang tak sepaham dengan nya. Mungkin dari tingkat intelektualitasnya yang kurang atau tidak bisa ngemong war ga-warganya yang cukup majemuk. Apa lagi dalam informasinya ia akan menca lonkan kepala desa Kedungrejo periode yang akan datang.
Dengan berhentinya Modin I Rodiyan, bahwa ketua BPD melalui orang lain meminta uang sebanyak 10 juta rupiah kepada Rodiyan dengan dalih untuk mengangkat putranya yang bernama Yahya Kamdani (28) menggantikan posisi ayah nya sebagai Modin I Kedungrejo di wilayah bagian barat, namun hingga sampai kini iming-iming itu juga belum terwujud “kata sumber kepada Opsi”. Berdasarkan pengakuan mantan modin I Rodiyan dite mui Opsi di rumahnya sabtu, 3 Desember 2011 Pukul 11.30 WIB, Rodiyan yang terkena struk itu dengan bicaranya yang agak sukar berkata apabila dirinya memang telah dimintai uang sebanyak 10 juta rupiah pada bulan November 2009 kemarin dengan janji akan diberikan jabatan kepada putranya yaitu Yahya Kamdani untuk dija dikan Modin I menggantikan posisi ayah nya, kemudian uang tersebut melakui adik kandungnya sendiri untukd iberkan pada seseorang yang mana Rodiyah masih agak enggan menyebutkannya. Akan tetapi istri nya (Bu Rodiyan) yang duduk disamping nya menjawab kalau uang tersebut diberikan kepada Ketua BPD yaitu Pak Jarwo “Katanya”.
Nampaknya Rodiyan sendiri dengan intonasi agak melemah mengeluh dan kecewa dengan harapan ingin bantuan orang lain, “Kenapa uang sudah dicukupi kok putranya belum diangkat angkat menjadi modin”.ucapnya. Dalam hati kecil Opsi bertanya kok tega teganya yang meminta duit kepada orang yang dalam keadaan sakit kayak gini?” Yah... entahlah biar Allah yang menjawab nanti dalam batin Opsi”
Dari ungkapan sumber serta keluhan Rodiyan sendiri dengan istrinya dikuatkan oleh Sekdes Kedungrejo Joko Sujiono bah wasanya memang Sujarwo atas nama Ke tua BPD pernah mendesak dan mengajak Sekdes agar segera diadakan Pengisian Mo din I, memang sudah diakui Sujarwo kepa da Sekdes bahwa dirinya sudah meminta uang 10 juta kepada Rodiyan. Sekdes tidak mau malah berkata “Kalau kamu sudah minta uang kepada Rodiyan itu urusanmu “Kata Sekdes saat itu”. Disamping itu bila masalah ini sudah banyak yang mengerti bahkan perangkat dari lain desa pun juga sudah tahu.
Sujarwo, Ketua BPD Kedungrejo Sabtu, 3 Desember 2011 Pukul 12.55 WIB hendak diklarifikasi Opsi dirumahnya tidak ada. Ke mudian Sulis, tetangga dekatnya menga takan kalau biasanya Pak Jarwo diwarung Mbah Ro sana. Dan setelah Opsi lewat di warung Mbah Ro juga tidak ada seorang pun disitu. Untuk perkembangannya tunggu berita Opsi edisi berikutnya. uTut
0 komentar:
Posting Komentar