Nganjuk-OPSI
Jembatan ambrol akibat kikisan air/erosi serta juga pondasi jembatan yang bikinan atau di jaman Belanda tersebut memang waktunya untuk di renovasi total. Jembatan Karangsemi yang terletak di desa Karangsemi Kec. Gondang Kab. Nganjuk ini adalah merupakan jantung arus alternatif ke Pelosok maupun untuk perhubungan arah kemana saja. Dengan ambruknya jembatan tersebut Pemerintah Daerah sebenarnya akan bersikap untuk segera merenovasinya dengan bukti mulai membikin jembatan darurat pada sebelah baratnya jembatan yang rusak itu.
Drs. H. Taufiqurrahman Bupati Nganjuk selaku Kepala Daerah melalui jajaran yang membidanginya sudah menunjukkan sikap untuk melangsungkan akan segera dibangun supaya cepat dapat difungsikan jembatan darurat itu. Dengan rencana anggaran 520 juta. Namun itu oleh DPRD ditolak dengan pasal karena belum ada koordinasi dengan dewan. Sedangkan bangunan sudah terlanjur di pondasi. Serta uang sebanyak itu uang apa menurut rumornya.
Bupati Nganjuk melalui Kabag Humasnya Nurwakid saat ditemui Opsi di Gedung Dewan Senin, 28 November 2011 siang hari mengatakan. Bahwa memang pada awalnya ditolak oleh dewan lalu diadakan musyawarah dan di “Dok” ada Oktober 2011 kemarin. Dengan anggaran 520 Juta. Sedangkan pemborong ditawari tidak ada yang berani nggarap karena alasan waktu dan cuaca yang amat mendesak. Tentang PAK nya habis 31 Desember 2011 ini lalu dananya dikembalikan ke Kas Daerah lagi. Nanti tahun 2012 biar Binamarga mengusulkan lagi karena ini Anggaran dari APBD. Ucap Wackit”
Ketua DPRD Kab. Nganjuk, Nurwadi, BSC, SH berkata kepada Opsi beberapa hari yang lalu apabila masalah bangunan jembatan darurat di Karangsemi itu adalah Komisi C yang mengerti, karena itu bidangnya, namun Nurdin tidak mengerti karena hingga sekarang Komisi C sendiri belum menyerahkan hasilnya kepada kami. Komisi C bila akan ada sidang atau pertemuan p embahasan dengan ekskutif maka komisi baru menyodorkan makalah kepada Ketua dan Ketua baru menindak lanjuti untuk kami panggil ekskutif tersebut. Ketua Komisi C Fauzi Irwana saat itu tidak ada lalu ditelpon Opsi melalui Nomor Simpatinya tidak aktif, hingga berita sampai terkirim ke meja redaksi tetap nomornya tidak aktif.u Tut
Jembatan ambrol akibat kikisan air/erosi serta juga pondasi jembatan yang bikinan atau di jaman Belanda tersebut memang waktunya untuk di renovasi total. Jembatan Karangsemi yang terletak di desa Karangsemi Kec. Gondang Kab. Nganjuk ini adalah merupakan jantung arus alternatif ke Pelosok maupun untuk perhubungan arah kemana saja. Dengan ambruknya jembatan tersebut Pemerintah Daerah sebenarnya akan bersikap untuk segera merenovasinya dengan bukti mulai membikin jembatan darurat pada sebelah baratnya jembatan yang rusak itu.
Drs. H. Taufiqurrahman Bupati Nganjuk selaku Kepala Daerah melalui jajaran yang membidanginya sudah menunjukkan sikap untuk melangsungkan akan segera dibangun supaya cepat dapat difungsikan jembatan darurat itu. Dengan rencana anggaran 520 juta. Namun itu oleh DPRD ditolak dengan pasal karena belum ada koordinasi dengan dewan. Sedangkan bangunan sudah terlanjur di pondasi. Serta uang sebanyak itu uang apa menurut rumornya.
Bupati Nganjuk melalui Kabag Humasnya Nurwakid saat ditemui Opsi di Gedung Dewan Senin, 28 November 2011 siang hari mengatakan. Bahwa memang pada awalnya ditolak oleh dewan lalu diadakan musyawarah dan di “Dok” ada Oktober 2011 kemarin. Dengan anggaran 520 Juta. Sedangkan pemborong ditawari tidak ada yang berani nggarap karena alasan waktu dan cuaca yang amat mendesak. Tentang PAK nya habis 31 Desember 2011 ini lalu dananya dikembalikan ke Kas Daerah lagi. Nanti tahun 2012 biar Binamarga mengusulkan lagi karena ini Anggaran dari APBD. Ucap Wackit”
Ketua DPRD Kab. Nganjuk, Nurwadi, BSC, SH berkata kepada Opsi beberapa hari yang lalu apabila masalah bangunan jembatan darurat di Karangsemi itu adalah Komisi C yang mengerti, karena itu bidangnya, namun Nurdin tidak mengerti karena hingga sekarang Komisi C sendiri belum menyerahkan hasilnya kepada kami. Komisi C bila akan ada sidang atau pertemuan p embahasan dengan ekskutif maka komisi baru menyodorkan makalah kepada Ketua dan Ketua baru menindak lanjuti untuk kami panggil ekskutif tersebut. Ketua Komisi C Fauzi Irwana saat itu tidak ada lalu ditelpon Opsi melalui Nomor Simpatinya tidak aktif, hingga berita sampai terkirim ke meja redaksi tetap nomornya tidak aktif.u Tut
0 komentar:
Posting Komentar