Pamekasan-OPSI
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 2 Kabupaten Pamekasan tahun 2011 sudah selesai dilaksanakan. Keluhan sejumlah rang tua siswa soal adanya uang sumbangan yang jumlahnya cukup besar pada saat itupun juga sudah dibatalkan
Akan tetapi, pada pertengahan tahun ajaran 2011 kali ini, dugaan pungutan liar (pungli) di lembaga sekolah yang terletak di Jalan Jokotole itu kembali mencuat. Tak tanggung-tanggung, dugaan pungli yang dibebankan kepada siswa kelas X dan XI itu mencapai Rp 1 juta.
Salah satu orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya mengaku keberatan dengan adanya pungutan tersebut. Apalagi, penarikan uang itu tanpa sepengetahuan wali murid. “Tidak ada rapat apapun,” katanya, Jum’at pekan lalu.
Diakuinya, uang yang disetorkan kepada sekolah dinilai besar. Ia juga tidak bisa memastikan, apakah hal ini diterima oleh semua wali murid.
Sebab, tidak semua wali murid memiliki penghasilan tinggi. Untuk itulah, ia meminta agar pihak sekolah mengembalikan uang tersebut
Diirinya juga menyadari, bahwa uang sumbangan merupakan penopang peningkatan pembangunan sekolah. Tetapi ada baiknya jika kewajiban tersebut disesuaikan dengan kemampuan orang tua dan tidak bersamaan sehingga beban orangtua lebih ringan. “Alasannya sama dengan ajaran baru kemarin. Untuk pembangunan pagar,” tandasnya.
Diketahui, ada sebanyak 570 siswa baik kelas X dan XI. Sehingga, total pungutan diperkirakan mencapai Rp 570 juta. Sementara itu, Kepala SMAN 2 Pamekasan, Muyanto saat dihubungi melalui telpon selulernya mengaku sibuk dan terkesan enggan memberikan penjelasan terkait hal itu. u Mail
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 2 Kabupaten Pamekasan tahun 2011 sudah selesai dilaksanakan. Keluhan sejumlah rang tua siswa soal adanya uang sumbangan yang jumlahnya cukup besar pada saat itupun juga sudah dibatalkan
Akan tetapi, pada pertengahan tahun ajaran 2011 kali ini, dugaan pungutan liar (pungli) di lembaga sekolah yang terletak di Jalan Jokotole itu kembali mencuat. Tak tanggung-tanggung, dugaan pungli yang dibebankan kepada siswa kelas X dan XI itu mencapai Rp 1 juta.
Salah satu orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya mengaku keberatan dengan adanya pungutan tersebut. Apalagi, penarikan uang itu tanpa sepengetahuan wali murid. “Tidak ada rapat apapun,” katanya, Jum’at pekan lalu.
Diakuinya, uang yang disetorkan kepada sekolah dinilai besar. Ia juga tidak bisa memastikan, apakah hal ini diterima oleh semua wali murid.
Sebab, tidak semua wali murid memiliki penghasilan tinggi. Untuk itulah, ia meminta agar pihak sekolah mengembalikan uang tersebut
Diirinya juga menyadari, bahwa uang sumbangan merupakan penopang peningkatan pembangunan sekolah. Tetapi ada baiknya jika kewajiban tersebut disesuaikan dengan kemampuan orang tua dan tidak bersamaan sehingga beban orangtua lebih ringan. “Alasannya sama dengan ajaran baru kemarin. Untuk pembangunan pagar,” tandasnya.
Diketahui, ada sebanyak 570 siswa baik kelas X dan XI. Sehingga, total pungutan diperkirakan mencapai Rp 570 juta. Sementara itu, Kepala SMAN 2 Pamekasan, Muyanto saat dihubungi melalui telpon selulernya mengaku sibuk dan terkesan enggan memberikan penjelasan terkait hal itu. u Mail
0 komentar:
Posting Komentar