![]() |
Islakun dan ketua RT |
Surabaya-OPSI
Guna mengantisipasi adanya banjir dimusim penghujan seka rang ini Pemkot Surabaya melak sanakan proyek drainase atau gorong-gorong pada setiap titik yang rawan banjir diwilayah Sura baya, diantaranya adalah di jalan Tanjung Sari, jalan Simo Rejosari B hingga jalan Simo Pomahan Baru, tapi pembangunan saluran air atau gorong-gorong di jalan Simo Pomahan Baru yang ditangani oleh PT Ganesha Jaya ini menda pat protes dari warga sekitar, itu di karena kan pengerjaannya yang amburadul dan terkesan lambat, akibat dari galian gorong-gorong di sepanjang jalan Simo Pomahan Baru, Surabaya menjadi rusak, banyak ter dapat genangan air lumpur, banyak lubang di sana sini, jalan bergelombang dan gun dukan-gundukan tanah bekas galian, bila turun hujan jalanan menjadi banjir dan pe nuh lumpur, kejadian ini sangat meresahkan warga sekitar khususnya dan para penggu na jalan pada umumnya. Bagaimana tidak, dengan adanya galian lubang gorong-go rong tersebut jalan jadi menyempit, lalulin taspun mejadi macet, bising dan aktivitas warga jadi terbatasi.
Islakun, seorang Ketua Kepemudaan RW V Simo Pomahan Baru kepada OPSI menuturkan bahwa adanya pembangunan gorong-gorong di sepanjang jalan Simo Pomahan Baru ini, membuat warga resah dan merasa di rugikan, seperti yang di alami Pak Mahmud seorang warga yang sehari-harinya bekerja sebagai pencari gragal un tuk urukan ini, dia tidak bisa bekerja lagi lantaran jalan satu-satunya yang biasa dia lewati telah rusak, bergelombang, penuh lumpur dan macet, hal serupa juga menim pa dua orang tokoh masyarakat yang juga pengusaha krupuk dengan keadaan jalan seperti itu banyak anak buahnya yang eng gan untuk berjualan, tentu saja hal tersebut membuat omset mereka jadi menurun, belum lagi masalah kecelakaan-kecelakaan yang terjadi antara lain, seorang penjual ja mu barsepeda yang terpeleset hingga jatuh dan barang dagangannya jadi hancur se mua, penarik becak, pengendara sepeda motor dan anak kecil bersepeda yang se mua sama-sama terperosok kedalam ku bangan air lumpur itu. Begitu juga si penjual mie dan nasi goreng yang tergelincir sehing ga rombong dan dagangannya tumpah, ini membuktikan bahayanya jalan berlubang dan bergelombang, ini jelas-jelas sangat merugikan warga masyarakat. Pada saat OPSI melakukan investigasi di lapangan juga melihat adanya genangan air lumpur dan jalan yang bargelombang, bahkan gali an-galian yang sudah selesai tidak segera ditutup, hanya di beri tiang kayu dan di bebat tali plastik kayak police line. Hal itu sangat membahayakan sekali karena me ngingat, itu jalan umum yang banyak di lalui kendaraan bermotor dan lain sebagainya.
Bekti, orang PT. Ganesha Jaya saat di konfirmasi oleh OPSI perihal proyek pem bangunan gorong-gorong yang di sepan jang jalan Simo Pomahan Baru mengatakan, bahwa apa yang telah dia kerjakan beserta anak buahnya itu sudah sesuai bestek dan gambar dari Pemkot. Mengenai papan proyek yang seharusnya dipasang di sekitar area, Bekti mengatakan, dulu sudah pernah dipasang dan sudah dicabut kembali, dia juga mengatakan, kalau papan proyek itu tidak harus ada, dan waktu ditanya soal dana proyek pembangunan gorong-gorong dia tidak mau menyebutkan nilainya, itu membuktikan bahwa Bekti dan PT. Ganesha Jaya tidak transparan dalam mem beri informasi kepada wartawan OPSI dan terkesan menutup-nutupi. Hal ini semakin membuat OPSI penasaran dan berniat te rus memantau serta mencari informasi juga temuan-temuan baru, yang berhubungan dengan masalah ini. Ketika OPSI hendak konfirmasi ke Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Ir. Erna Purnawati, beliunya tidak ada di tempat. (bersambung/WL)
Guna mengantisipasi adanya banjir dimusim penghujan seka rang ini Pemkot Surabaya melak sanakan proyek drainase atau gorong-gorong pada setiap titik yang rawan banjir diwilayah Sura baya, diantaranya adalah di jalan Tanjung Sari, jalan Simo Rejosari B hingga jalan Simo Pomahan Baru, tapi pembangunan saluran air atau gorong-gorong di jalan Simo Pomahan Baru yang ditangani oleh PT Ganesha Jaya ini menda pat protes dari warga sekitar, itu di karena kan pengerjaannya yang amburadul dan terkesan lambat, akibat dari galian gorong-gorong di sepanjang jalan Simo Pomahan Baru, Surabaya menjadi rusak, banyak ter dapat genangan air lumpur, banyak lubang di sana sini, jalan bergelombang dan gun dukan-gundukan tanah bekas galian, bila turun hujan jalanan menjadi banjir dan pe nuh lumpur, kejadian ini sangat meresahkan warga sekitar khususnya dan para penggu na jalan pada umumnya. Bagaimana tidak, dengan adanya galian lubang gorong-go rong tersebut jalan jadi menyempit, lalulin taspun mejadi macet, bising dan aktivitas warga jadi terbatasi.
![]() |
Gorong-gorong |
Bekti, orang PT. Ganesha Jaya saat di konfirmasi oleh OPSI perihal proyek pem bangunan gorong-gorong yang di sepan jang jalan Simo Pomahan Baru mengatakan, bahwa apa yang telah dia kerjakan beserta anak buahnya itu sudah sesuai bestek dan gambar dari Pemkot. Mengenai papan proyek yang seharusnya dipasang di sekitar area, Bekti mengatakan, dulu sudah pernah dipasang dan sudah dicabut kembali, dia juga mengatakan, kalau papan proyek itu tidak harus ada, dan waktu ditanya soal dana proyek pembangunan gorong-gorong dia tidak mau menyebutkan nilainya, itu membuktikan bahwa Bekti dan PT. Ganesha Jaya tidak transparan dalam mem beri informasi kepada wartawan OPSI dan terkesan menutup-nutupi. Hal ini semakin membuat OPSI penasaran dan berniat te rus memantau serta mencari informasi juga temuan-temuan baru, yang berhubungan dengan masalah ini. Ketika OPSI hendak konfirmasi ke Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Ir. Erna Purnawati, beliunya tidak ada di tempat. (bersambung/WL)
0 komentar:
Posting Komentar