Jember-OPSI.
Madrasah Aliyah Kejuruan Bany Khozin Karangsono Bangsalsari yang baru berdiri kurang dari 2 tahun ini disinyalir adakan pembohongan publik, Madrasah Aliyah Kej uruan Bany Khozin dibuka dengan 4 Ke juruan atau Jurusan bidang keahlian Perta nian, perikanan,Otomotif dan Technologi Informasi dan Komonikasi sehingga walau hanya kurang dari 2 tahun lembaga ini ber jalan sudah mendapat respon masyarakat dengan harapan para orang tua siswa agar putra mendapatkan keahlian dengan jurusan yang dipilih. Namun entah kenapa dalam waktu kurang dari 2 tahun ini Madrasah Aliyah Kejuruan ini sudah berganti nama menjadi Madrasah Aliyah Ketrampilan, sebenarnya Madrasah Aliyah dibawah naungan Kemenag,yakni kementrian Agama, kalau kejuruan mestinya dibawah naungan Kemendiknas atau Kementrian Pendidikan Nasional, masalahnya sekarang apakah mungkin satu lembaga pendidikan dibawah naungan dua Kementrian,tutur nara sumber yang sempat Tim OPSI KPK temui,sumber lebih lanjut yang tidak mau namanya dipublikasikan media ini menye butkan barang kali dengan tidak rasionalnya dua kementrian menaungi satu lembaga ini maka pihak Yayasan Ass Salafiyah At-Tauhidiyah kemudian merobah Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) menjadi Madrasah Aliyah Ketrampilan (MAK) yang menjadi pertanyaan apakah ada Madrasah Aliyah Ke trampilan ? seingat saya lanjut nara sumber yang ada adalah MAN PK yakni Madrasah Aliyah Negeri Program Khusus yakni Program Khususnya Kitab Kuning, dengan ber obahnya nama Madrasah Aliyah Kejuruan Bany Khuzin menjadi Madrasah Aliyah Ktrampilan pertama untuk menyamarkan dari Madrasah Aliyah Kejuruan pada ketram pilan karena sama-sama hurup belakang Madrsah sama-sama menggunakan hurup “K” sehingga wajar kalau papan nama MAK sejarang diturunkan.
Saat Tim OPSI KPK melakukan klarifi kasi seputar perubahan nama Madrasah Aliyah Kejuruan Bany Khuzin ketua Yayas an Ass Salafiyah At-Tauhidiyah KH Zainuri tidak tahu menahu tentang persoalan peru bahan nama soal itu sudah ada yang me ngurusi karena saya tahunya pendidikan disini berjalan, saat OPSI datang ke lembaga MAK untuk menemui Kepala Sekolahnya namun Dian Fakih Khoiron Nisa SPd selaku kepala sekolah tidak berada ditempat, sementara dari hasil pantauan OPSI bahwa saat itu siswa Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) masih memakai seragam praktek Otomotif, beberapa siswa yang sempat di wawancarai seputar hilangnya papan nama mereka mengatakan bahwa papan nama MAK masih diperbaiki.
Saat ini tentang status perubahan nama Madrsah aliyah Kejuruan menjadi Madrasah Aliyah Ketrampilan bisa jadi para orang tua siswa hingga saat hilangnya papan nama ini tidak tahu kalau nama Lembaga stingkat dengan SMA ini sudah berganti nama,hal lain termasuk pada Penerimaan Peserta Di dik Baru tahun kemaren masih mengguna kan nama Marasah Aliyah Kejuruan,(lihat brosur PDB tahun Ajaran 2011/2012).
Yang perlu dikaji dan menjadi pertim bangan untuk turunnya Ijin Operasional adalah keberadaan tenaga pengajar yang kwalifikasi ijazahnya apa sudah sesuai atau relefan dengan mata pelajaran yang diampu,karena sebuah persyaratan untuk tenaga pengajar adalah harus Strata 1 (S1) disamping luasan tanah atau lahan terma suk apakah tanah tersebut sudah dalam bentuk wakaf ? ,sumber lain menyebutkan bahwa di MAK Karangsono Bangsalsari Jember ini masih ada beberapa tenaga pengajar yang masih berijazah MI dan SD dan SMP.
uTim OPSI
Madrasah Aliyah Kejuruan Bany Khozin Karangsono Bangsalsari yang baru berdiri kurang dari 2 tahun ini disinyalir adakan pembohongan publik, Madrasah Aliyah Kej uruan Bany Khozin dibuka dengan 4 Ke juruan atau Jurusan bidang keahlian Perta nian, perikanan,Otomotif dan Technologi Informasi dan Komonikasi sehingga walau hanya kurang dari 2 tahun lembaga ini ber jalan sudah mendapat respon masyarakat dengan harapan para orang tua siswa agar putra mendapatkan keahlian dengan jurusan yang dipilih. Namun entah kenapa dalam waktu kurang dari 2 tahun ini Madrasah Aliyah Kejuruan ini sudah berganti nama menjadi Madrasah Aliyah Ketrampilan, sebenarnya Madrasah Aliyah dibawah naungan Kemenag,yakni kementrian Agama, kalau kejuruan mestinya dibawah naungan Kemendiknas atau Kementrian Pendidikan Nasional, masalahnya sekarang apakah mungkin satu lembaga pendidikan dibawah naungan dua Kementrian,tutur nara sumber yang sempat Tim OPSI KPK temui,sumber lebih lanjut yang tidak mau namanya dipublikasikan media ini menye butkan barang kali dengan tidak rasionalnya dua kementrian menaungi satu lembaga ini maka pihak Yayasan Ass Salafiyah At-Tauhidiyah kemudian merobah Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) menjadi Madrasah Aliyah Ketrampilan (MAK) yang menjadi pertanyaan apakah ada Madrasah Aliyah Ke trampilan ? seingat saya lanjut nara sumber yang ada adalah MAN PK yakni Madrasah Aliyah Negeri Program Khusus yakni Program Khususnya Kitab Kuning, dengan ber obahnya nama Madrasah Aliyah Kejuruan Bany Khuzin menjadi Madrasah Aliyah Ktrampilan pertama untuk menyamarkan dari Madrasah Aliyah Kejuruan pada ketram pilan karena sama-sama hurup belakang Madrsah sama-sama menggunakan hurup “K” sehingga wajar kalau papan nama MAK sejarang diturunkan.
Saat Tim OPSI KPK melakukan klarifi kasi seputar perubahan nama Madrasah Aliyah Kejuruan Bany Khuzin ketua Yayas an Ass Salafiyah At-Tauhidiyah KH Zainuri tidak tahu menahu tentang persoalan peru bahan nama soal itu sudah ada yang me ngurusi karena saya tahunya pendidikan disini berjalan, saat OPSI datang ke lembaga MAK untuk menemui Kepala Sekolahnya namun Dian Fakih Khoiron Nisa SPd selaku kepala sekolah tidak berada ditempat, sementara dari hasil pantauan OPSI bahwa saat itu siswa Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) masih memakai seragam praktek Otomotif, beberapa siswa yang sempat di wawancarai seputar hilangnya papan nama mereka mengatakan bahwa papan nama MAK masih diperbaiki.
Saat ini tentang status perubahan nama Madrsah aliyah Kejuruan menjadi Madrasah Aliyah Ketrampilan bisa jadi para orang tua siswa hingga saat hilangnya papan nama ini tidak tahu kalau nama Lembaga stingkat dengan SMA ini sudah berganti nama,hal lain termasuk pada Penerimaan Peserta Di dik Baru tahun kemaren masih mengguna kan nama Marasah Aliyah Kejuruan,(lihat brosur PDB tahun Ajaran 2011/2012).
Yang perlu dikaji dan menjadi pertim bangan untuk turunnya Ijin Operasional adalah keberadaan tenaga pengajar yang kwalifikasi ijazahnya apa sudah sesuai atau relefan dengan mata pelajaran yang diampu,karena sebuah persyaratan untuk tenaga pengajar adalah harus Strata 1 (S1) disamping luasan tanah atau lahan terma suk apakah tanah tersebut sudah dalam bentuk wakaf ? ,sumber lain menyebutkan bahwa di MAK Karangsono Bangsalsari Jember ini masih ada beberapa tenaga pengajar yang masih berijazah MI dan SD dan SMP.
uTim OPSI
0 komentar:
Posting Komentar