Tanbu-OPSI
Berjumlah ratusan orang PTT (Pegawai Tidak Tetap) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kab. Tanah Bumbu diduga fiktif karena para PTT yang berjumlah ratusan orang di Dinas Pendidikan Tanbu tersebut sudah berstatus PNS. Mereka telah di angkat, dan sudah di gaji oleh Pemerintah Pusat sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Para oknum tersebut diduga telah manipulasi data di jajaran Dinas Pendidikan Tanbu, nama-nama PTT yang sudah diangkat PNS belum di hapus dan dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk mengambil gaji-gaji PTT tersebut dalam kurun waktu tahunan.
Hal ini terkuak karena ada beberapa guru PNS yang menemukan nama-nama mereka masih di manfaatkan, diduga ada indikasi pemalsuan tanda tangan para PTT / mantan PTT untuk mengambil gaji PTT Rp 600 ribu / bulan.
Menanggapi hal tersebut ada beberapa guru yang sudah PNS dari sebuah SMK Negeri di Tanah Bumbu yang siap menjadi saksi kepada aparat hukum tentang PTT fiktif karena mereka memiliki bukti hasil temuan di UPK.
Mantan Kadinas Pendidikan Tanah Bum bu saat di konfirmasi mengatakan bahwa yang mengurusi data PTT yang menghapus data PTT adalah UPK yang disebutkan na manya Ismail dan Firdaus. Selain itu Ir. Bakhriansyah juga mengatakan bahwa ada dugaan permainan oknum Kepsek yang se ngaja terus menerus memintakan gajinya untuk kepentingan guru PTT yang belum ada SK.
Sementara itu seorang Kepsek SMK juga mengatakan bahwa ada dugaan ra tusan PNS datanya masih di manipulasi se bagai PTT untuk mendapatkan gaji PTT yang bersumber dari APBD. Mantan Kadinas Pendidikan Tanbu Ir. Bakhriansyah yang sekarang menjabat Kepala Dinas Ke lautan dan Perikanan Tanbu disinyalir ba nyak meninggalkan masalah di Dinas Pen didikan Tanbu semasa dia menjabat Kepala Disdikpora Tanbu.
Selain dugaan PTT fiktif Disdikpora juga ada dugaan sekolah fiktif di wilayah Tanah Bumbu.
u Rr
Berjumlah ratusan orang PTT (Pegawai Tidak Tetap) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kab. Tanah Bumbu diduga fiktif karena para PTT yang berjumlah ratusan orang di Dinas Pendidikan Tanbu tersebut sudah berstatus PNS. Mereka telah di angkat, dan sudah di gaji oleh Pemerintah Pusat sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Para oknum tersebut diduga telah manipulasi data di jajaran Dinas Pendidikan Tanbu, nama-nama PTT yang sudah diangkat PNS belum di hapus dan dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk mengambil gaji-gaji PTT tersebut dalam kurun waktu tahunan.
Hal ini terkuak karena ada beberapa guru PNS yang menemukan nama-nama mereka masih di manfaatkan, diduga ada indikasi pemalsuan tanda tangan para PTT / mantan PTT untuk mengambil gaji PTT Rp 600 ribu / bulan.
Menanggapi hal tersebut ada beberapa guru yang sudah PNS dari sebuah SMK Negeri di Tanah Bumbu yang siap menjadi saksi kepada aparat hukum tentang PTT fiktif karena mereka memiliki bukti hasil temuan di UPK.
Mantan Kadinas Pendidikan Tanah Bum bu saat di konfirmasi mengatakan bahwa yang mengurusi data PTT yang menghapus data PTT adalah UPK yang disebutkan na manya Ismail dan Firdaus. Selain itu Ir. Bakhriansyah juga mengatakan bahwa ada dugaan permainan oknum Kepsek yang se ngaja terus menerus memintakan gajinya untuk kepentingan guru PTT yang belum ada SK.
Sementara itu seorang Kepsek SMK juga mengatakan bahwa ada dugaan ra tusan PNS datanya masih di manipulasi se bagai PTT untuk mendapatkan gaji PTT yang bersumber dari APBD. Mantan Kadinas Pendidikan Tanbu Ir. Bakhriansyah yang sekarang menjabat Kepala Dinas Ke lautan dan Perikanan Tanbu disinyalir ba nyak meninggalkan masalah di Dinas Pen didikan Tanbu semasa dia menjabat Kepala Disdikpora Tanbu.
Selain dugaan PTT fiktif Disdikpora juga ada dugaan sekolah fiktif di wilayah Tanah Bumbu.
u Rr
0 komentar:
Posting Komentar