Malang-OPSI
Ratusan buruh pabrik plastik PT Sido Bangun yang berada di Jl. Raya Surabaya-Malang Km 76.860 Singosari, Malang Rabu pekan lalu mogok kerja. Mereka meminta pimpinan perusahaan untuk segera melunasi gaji mereka yang kini belum di bayar.
Sejak pagi pukul 06.30 WIB ratusan buruh sudah tidak mau masuk lokasi dalam pabrik mereka bekerja. Bahkan ada yang bergerombol di pinggir jalan raya. Salah satu satpam berkata “Ayo masuk... !” dan dijawab juga oleh salah satu karyawan, sebut saja lilik “Gak ?! mogok ae... !!..”. “Melihat situasi yang kurang bersahabat maka satpam tersebut menutup gerbang “ menurut lilik. Sedangkan buruh yang membawa sepeda motor di parkir di jalan raya depan pabrik yang mengakibatkan arus jalan raya arah Malang dari Surabaya mengalami macet (padat merayap).
Iwan budiyono (35) salah satu dari ratusan buruh mengatakan pada OPSI “Gaji diberikan 1 minggu sekali, sehingga sebulan 4 kali gajian. Namun sejumlah buruh menerima 1 kali gaji saja. Bahkan ada yang tidak menerima selama hampir 3 bulan mas.” Kata buruh yang ash warga singosari. Perkara yang membuat manajemen pabrik kebingungan mengatasi masalah keuangan ini tidak lain karena PT Sido Bangun memiliki tunggaan membayar kepada Etea Cukai, akibatnya kegiatan produksi di stop oleh bea cukai dan perusahaan mengalami krisis sehingga tidak mampu membayar gaji buruhnya.
Yanto (30) buruh bagian produksi menambahkan “Gaji yang semula dipotong untuk keperluan Jamsostek juga tidak disetor oleh perusahaan ke kantor Jamsostek. Akibatnya buruh yang sakit tidak bisa menikmati layanan kesehatan. “Ditambahkan pula olehnya “Kami juga bersolidaritas kepada teman-teman yang di PHK tanpa pesangon”.
Sementara pihak perusahaan PT Sido Bangun tidak berkenan memberikan konfirmasinya terkait masalah ini. Bahkan sempat mengusir rekan-rekan dari wartawan dan menghalang-halanginya untuk bertemu pimpinan. Itu dilakukan oleh satpam perusahaan. “Maaf pimpinan kami masih ada keperluan, sebaiknya anda menyindir dulu”. u Iwan
Ratusan buruh pabrik plastik PT Sido Bangun yang berada di Jl. Raya Surabaya-Malang Km 76.860 Singosari, Malang Rabu pekan lalu mogok kerja. Mereka meminta pimpinan perusahaan untuk segera melunasi gaji mereka yang kini belum di bayar.
Sejak pagi pukul 06.30 WIB ratusan buruh sudah tidak mau masuk lokasi dalam pabrik mereka bekerja. Bahkan ada yang bergerombol di pinggir jalan raya. Salah satu satpam berkata “Ayo masuk... !” dan dijawab juga oleh salah satu karyawan, sebut saja lilik “Gak ?! mogok ae... !!..”. “Melihat situasi yang kurang bersahabat maka satpam tersebut menutup gerbang “ menurut lilik. Sedangkan buruh yang membawa sepeda motor di parkir di jalan raya depan pabrik yang mengakibatkan arus jalan raya arah Malang dari Surabaya mengalami macet (padat merayap).
Iwan budiyono (35) salah satu dari ratusan buruh mengatakan pada OPSI “Gaji diberikan 1 minggu sekali, sehingga sebulan 4 kali gajian. Namun sejumlah buruh menerima 1 kali gaji saja. Bahkan ada yang tidak menerima selama hampir 3 bulan mas.” Kata buruh yang ash warga singosari. Perkara yang membuat manajemen pabrik kebingungan mengatasi masalah keuangan ini tidak lain karena PT Sido Bangun memiliki tunggaan membayar kepada Etea Cukai, akibatnya kegiatan produksi di stop oleh bea cukai dan perusahaan mengalami krisis sehingga tidak mampu membayar gaji buruhnya.
Yanto (30) buruh bagian produksi menambahkan “Gaji yang semula dipotong untuk keperluan Jamsostek juga tidak disetor oleh perusahaan ke kantor Jamsostek. Akibatnya buruh yang sakit tidak bisa menikmati layanan kesehatan. “Ditambahkan pula olehnya “Kami juga bersolidaritas kepada teman-teman yang di PHK tanpa pesangon”.
Sementara pihak perusahaan PT Sido Bangun tidak berkenan memberikan konfirmasinya terkait masalah ini. Bahkan sempat mengusir rekan-rekan dari wartawan dan menghalang-halanginya untuk bertemu pimpinan. Itu dilakukan oleh satpam perusahaan. “Maaf pimpinan kami masih ada keperluan, sebaiknya anda menyindir dulu”. u Iwan
0 komentar:
Posting Komentar