Surabaya-OPSI
Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya (Disnaker) selalu dibuat ulah oleh Oknum Pengawasan, seperti yang kemarin belum tersele saikannya permasalahan oknum pengawasan (Sdr.Gatot dan Hari), dan masih ditambah lagi muncul masalahan baru yang semakin besar. Proyek survey perusahaan yang bernilai mencapai 238 juta dibidang pengawasan tenaga kerja, tidak jelas peruntukkannya, apa yang dikatakan nara sumber mengatakan : seperti bulan kemarin lusa memberangkatkan 2 oknum pengawasan, yang satu ke Jakarta dan satunya lagi ke – Bali, tanpa ditunjang dana dari APBD dan itu diambilkan anggaran dari mana, padahal kedua orang tersebut tidak pernah ada pe ngajuannya ataupun laporan untuk pembe rangkatannya dan yang lebih parah lagi Bia ya Alat Tulis Kantor (ATK), jauh melebihi anggarannya, itukan tidak masuk akal.
Ketika Wartawan Opsi mengklarifikasi via hand phone pada hari Rabu Jam. 11.30 WIB kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya. Syafe’i.SH, mengatakan : bahwa pada hari Kamis (23/06) Pk. 13.00 WIB, semua sudah saya panggil diruangan untuk dimintai keterangan, baik Kepala Bi dang Survey, Kepala Bidang Pengawasan, Kepala Bidang dan Kepala Statistik, menga takan bahwa itu sudah dilaporkan secara lisan, dan itu dibantah oleh Kepala Disnaker bahwa hal tersebut tidak bisa dibenarkan, padahal yang seharusnya melaui laporan dan rekomendasi dinas sebelum ataupun sesudah pelaksanaan. Selain hal tersebut, di-lingkungan Dinas Tenaga Kerja masih menyimpan masalah diantaranya perang kapan tugas dan wewenang yakni pegawai pengawas merangkap bendahara proyek yang juga berbau perselingkuhan dengan pejabat struktural Tata Usaha, hal ini men jadi pembicaraan miring semua pegawai di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja Kota Sura baya,.. baca perselingkuhan di-edisi berikut nya.
u Team
Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya (Disnaker) selalu dibuat ulah oleh Oknum Pengawasan, seperti yang kemarin belum tersele saikannya permasalahan oknum pengawasan (Sdr.Gatot dan Hari), dan masih ditambah lagi muncul masalahan baru yang semakin besar. Proyek survey perusahaan yang bernilai mencapai 238 juta dibidang pengawasan tenaga kerja, tidak jelas peruntukkannya, apa yang dikatakan nara sumber mengatakan : seperti bulan kemarin lusa memberangkatkan 2 oknum pengawasan, yang satu ke Jakarta dan satunya lagi ke – Bali, tanpa ditunjang dana dari APBD dan itu diambilkan anggaran dari mana, padahal kedua orang tersebut tidak pernah ada pe ngajuannya ataupun laporan untuk pembe rangkatannya dan yang lebih parah lagi Bia ya Alat Tulis Kantor (ATK), jauh melebihi anggarannya, itukan tidak masuk akal.
Ketika Wartawan Opsi mengklarifikasi via hand phone pada hari Rabu Jam. 11.30 WIB kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya. Syafe’i.SH, mengatakan : bahwa pada hari Kamis (23/06) Pk. 13.00 WIB, semua sudah saya panggil diruangan untuk dimintai keterangan, baik Kepala Bi dang Survey, Kepala Bidang Pengawasan, Kepala Bidang dan Kepala Statistik, menga takan bahwa itu sudah dilaporkan secara lisan, dan itu dibantah oleh Kepala Disnaker bahwa hal tersebut tidak bisa dibenarkan, padahal yang seharusnya melaui laporan dan rekomendasi dinas sebelum ataupun sesudah pelaksanaan. Selain hal tersebut, di-lingkungan Dinas Tenaga Kerja masih menyimpan masalah diantaranya perang kapan tugas dan wewenang yakni pegawai pengawas merangkap bendahara proyek yang juga berbau perselingkuhan dengan pejabat struktural Tata Usaha, hal ini men jadi pembicaraan miring semua pegawai di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja Kota Sura baya,.. baca perselingkuhan di-edisi berikut nya.
u Team
0 komentar:
Posting Komentar