Soeharto |
Trenggalek-OPSI
Mantan Bupati Trenggalek, Soe harto, diduga terlibat kasus penipuan dan percaloan calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada tahun 2009. Dugaan ke terlibatan Soeharto diungkapkan salah seorang tersangka kasus percaloan CPNS Trenggalek, RH (32), saat di mintai keterangan tim penyidik Kepo lisian Resor Trenggalek.
“Tersangka memang sempat menye but adanya keterlibatan mantan bupati. Tapi apakah pengakuan itu benar atau tidak, kami masih
akan mendalaminya,” kata Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Saiful Rohman, Sabtu (4/6).
Menindaklanjuti pengakuan itu, lanjut Saiful, tim penyidik Unit Tindak Pidana Ko rupsi (Tipikor) Satreskrim Polres Trengga lek berencana memanggil Soeharto untuk dimintai keterangan.
Agenda pemeriksaan mantan bupati Trenggalek itu hanya untuk memastikan be nar tidaknya keterangan yang diungkapkan tersangka RH. “Pemeriksaan hanya sebatas itu, tidak lebih. Benar atau tidaknya infor masi tersebut, kami belum bisa memasti kan. Kalau tidak ditindaklanjuti, nanti kami dianggap salah,” kata Saiful.
Selain itu, tim penyidik juga akan me minta keterangan mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Trenggalek, I Gde Siama, yang menjadi Ketua Pelaksa na Rekrutmen CPNS tahun 2009.Terkait keberadaan Suhartono, warga Desa Sum bergempol, Kabupaten Tulungagung yang juga disebut tersangka RH sebagai penge pul seluruh uang hasil penipuan korban CPNS, Saiful menyatakan pihaknya se cepatnya akan melayangkan surat panggil an. “Sesuai prosedur, jika dua kali proses pemanggilan tidak datang, kami akan me lakukan penjemputan secara paksa,” te gasnya. Sebelum menahan RH, polisi telah menangkap NM atau Tolet (31), pegawai Inspektorat Pemkab Trenggalek yang didu ga juga terlibat dalam kasus tersebut. NM ditahan setelah polisi mendapat laporan dari salah satu korban penipuan.uRul 6/ Dj.Ok
Mantan Bupati Trenggalek, Soe harto, diduga terlibat kasus penipuan dan percaloan calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada tahun 2009. Dugaan ke terlibatan Soeharto diungkapkan salah seorang tersangka kasus percaloan CPNS Trenggalek, RH (32), saat di mintai keterangan tim penyidik Kepo lisian Resor Trenggalek.
“Tersangka memang sempat menye but adanya keterlibatan mantan bupati. Tapi apakah pengakuan itu benar atau tidak, kami masih
akan mendalaminya,” kata Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Saiful Rohman, Sabtu (4/6).
Menindaklanjuti pengakuan itu, lanjut Saiful, tim penyidik Unit Tindak Pidana Ko rupsi (Tipikor) Satreskrim Polres Trengga lek berencana memanggil Soeharto untuk dimintai keterangan.
Agenda pemeriksaan mantan bupati Trenggalek itu hanya untuk memastikan be nar tidaknya keterangan yang diungkapkan tersangka RH. “Pemeriksaan hanya sebatas itu, tidak lebih. Benar atau tidaknya infor masi tersebut, kami belum bisa memasti kan. Kalau tidak ditindaklanjuti, nanti kami dianggap salah,” kata Saiful.
Selain itu, tim penyidik juga akan me minta keterangan mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Trenggalek, I Gde Siama, yang menjadi Ketua Pelaksa na Rekrutmen CPNS tahun 2009.Terkait keberadaan Suhartono, warga Desa Sum bergempol, Kabupaten Tulungagung yang juga disebut tersangka RH sebagai penge pul seluruh uang hasil penipuan korban CPNS, Saiful menyatakan pihaknya se cepatnya akan melayangkan surat panggil an. “Sesuai prosedur, jika dua kali proses pemanggilan tidak datang, kami akan me lakukan penjemputan secara paksa,” te gasnya. Sebelum menahan RH, polisi telah menangkap NM atau Tolet (31), pegawai Inspektorat Pemkab Trenggalek yang didu ga juga terlibat dalam kasus tersebut. NM ditahan setelah polisi mendapat laporan dari salah satu korban penipuan.uRul 6/ Dj.Ok
0 komentar:
Posting Komentar