Kotabaru-OPSI
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) hingga kini masih jadi tempat andar kapal kapal dari PT.Golden Hope, kontraktor dari yang ditunjuk oleh PT WIKA (Wira Karya) sampai berita ini diturunkan, kesimpang siuran mengenai Golden Hope dengan Dinas Perikanan dan Kelautan dan instansi terkait masih samar. Tempat Pelelangan Ikan
(TPI) sebenarnya bukan tempat pelabuhan khusus (pelsus) atau pelindo, pelabuhan umum, tapi kenapa sampai saat ini atau kurang lebih 1 bulan terlihat Togboat Equator yang memuat tiang pancang, ponton yang sandar milik Golden Hope ditempat pelelangan ikan, yang semestinya bukan untuk kepentingannya, Golden Hope yang Direkturnya Hansania kewarga negaraan Malaysia kontraktor pelaksana dari PT. WIKA (Wira Karya) yang beralamat di jalan Sungai Taip Kotabaru Kalimantan Se latan. Entah kenapa pembongkaran tiang pancang tersebut dilakukan di tempat pelelangan ikan, dan itu sudah berlangsung kurang lebih 1 bulan,dan sam pai sekarang baru saja dilakukan pembong karan setelah 1 bulan lamanya berlabuh di TPI ujar salah satu karyawan WIKA tersebut. Saat dikonfirmasi pada PT Perum PELNI untuk TKBMnya,dan dilanjutkan lagi dengan menunjut TKBM yang berala mat di desa stagen juga membenarkan bahwa dari PT.PELNI meminta tenaga buruh dalam hal ini menggunakan TKBM tetapi karena kesibukan dari kami dari TKBM menggunakan SPI 1(tenaga ca dangan) untuk melakuannya.
Kami juga dari beberapa wartawan melakukan konfirmasi kepada perusahaan kontraktor PT. WIKA (Wira Karya). Dan kami disuruh oleh staf humasnya masuk kedalam kantor, tidak berselang lama staf Humas dari PT. WIKA itu langsung pergi lewat pintu belakang tanpa basa basi dan dengan ini juga menimbulkan kecurigaan kami, tentu saja kami juga harus menelaah tentang kebenaran sampai dimana masalah ini.
Pada hari Jumat tepatnya pada tanggal 1 beberapa lalu kami ke kantor Dinas Perikanan dan Kelautan selaku instansi terkait.saat di konfirmasi Kepala Dinas Peri kanan dan Kalautan Ir. Talif membenarkan tentang adanya aktivitas sementara dari Golden Hope, kegiatan ini hanya bersifat sementara saja ujarnya.
Seperti apa yang sudah kita ketahui bahwa Tempat Peelangan Ikan (TPI) yang diresmikan bapak Bupati Kotabaru pada tahun 2010 bulan Juni tepatnya hari jadi Kotabaru. TPI ini yang pada misinya tem pat pelelangan ikan terbesar di Pulau laut karena bukan nelayan Kotabaru saja tapi tidak menutup kemungkinan nelayan pulau Jawa, Sumatera, dan lainnya untuk berla buh di tempat ini.
Disinggung lagi mengenai struktur ketahaan tempat apakah nantinya bisa menahan beban kapal lain sementara ketahaan dan kekuatan cuma untuk kapal nelayan saja.sementara itu di Kotabaru juga sudah ada Pelsus (pelabuhan khusus) atau Pelindo, tapi kenapa harus menggunakan tempat pelelangan ikan untuk aktivasi ini. Kepala Dinas Perikan dan Kelautan Ir. Talip yang telah memberikan rekomendasi meme rintahkan bongkar di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), karena semua itu telah men dapat izin dari Dinas Perhubungan dan Pe lindo secara lisan saja untuk bongkar di TPI, ujarnya.u Ani - Muin
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) hingga kini masih jadi tempat andar kapal kapal dari PT.Golden Hope, kontraktor dari yang ditunjuk oleh PT WIKA (Wira Karya) sampai berita ini diturunkan, kesimpang siuran mengenai Golden Hope dengan Dinas Perikanan dan Kelautan dan instansi terkait masih samar. Tempat Pelelangan Ikan
(TPI) sebenarnya bukan tempat pelabuhan khusus (pelsus) atau pelindo, pelabuhan umum, tapi kenapa sampai saat ini atau kurang lebih 1 bulan terlihat Togboat Equator yang memuat tiang pancang, ponton yang sandar milik Golden Hope ditempat pelelangan ikan, yang semestinya bukan untuk kepentingannya, Golden Hope yang Direkturnya Hansania kewarga negaraan Malaysia kontraktor pelaksana dari PT. WIKA (Wira Karya) yang beralamat di jalan Sungai Taip Kotabaru Kalimantan Se latan. Entah kenapa pembongkaran tiang pancang tersebut dilakukan di tempat pelelangan ikan, dan itu sudah berlangsung kurang lebih 1 bulan,dan sam pai sekarang baru saja dilakukan pembong karan setelah 1 bulan lamanya berlabuh di TPI ujar salah satu karyawan WIKA tersebut. Saat dikonfirmasi pada PT Perum PELNI untuk TKBMnya,dan dilanjutkan lagi dengan menunjut TKBM yang berala mat di desa stagen juga membenarkan bahwa dari PT.PELNI meminta tenaga buruh dalam hal ini menggunakan TKBM tetapi karena kesibukan dari kami dari TKBM menggunakan SPI 1(tenaga ca dangan) untuk melakuannya.
Kami juga dari beberapa wartawan melakukan konfirmasi kepada perusahaan kontraktor PT. WIKA (Wira Karya). Dan kami disuruh oleh staf humasnya masuk kedalam kantor, tidak berselang lama staf Humas dari PT. WIKA itu langsung pergi lewat pintu belakang tanpa basa basi dan dengan ini juga menimbulkan kecurigaan kami, tentu saja kami juga harus menelaah tentang kebenaran sampai dimana masalah ini.
Pada hari Jumat tepatnya pada tanggal 1 beberapa lalu kami ke kantor Dinas Perikanan dan Kelautan selaku instansi terkait.saat di konfirmasi Kepala Dinas Peri kanan dan Kalautan Ir. Talif membenarkan tentang adanya aktivitas sementara dari Golden Hope, kegiatan ini hanya bersifat sementara saja ujarnya.
Seperti apa yang sudah kita ketahui bahwa Tempat Peelangan Ikan (TPI) yang diresmikan bapak Bupati Kotabaru pada tahun 2010 bulan Juni tepatnya hari jadi Kotabaru. TPI ini yang pada misinya tem pat pelelangan ikan terbesar di Pulau laut karena bukan nelayan Kotabaru saja tapi tidak menutup kemungkinan nelayan pulau Jawa, Sumatera, dan lainnya untuk berla buh di tempat ini.
Disinggung lagi mengenai struktur ketahaan tempat apakah nantinya bisa menahan beban kapal lain sementara ketahaan dan kekuatan cuma untuk kapal nelayan saja.sementara itu di Kotabaru juga sudah ada Pelsus (pelabuhan khusus) atau Pelindo, tapi kenapa harus menggunakan tempat pelelangan ikan untuk aktivasi ini. Kepala Dinas Perikan dan Kelautan Ir. Talip yang telah memberikan rekomendasi meme rintahkan bongkar di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), karena semua itu telah men dapat izin dari Dinas Perhubungan dan Pe lindo secara lisan saja untuk bongkar di TPI, ujarnya.u Ani - Muin
0 komentar:
Posting Komentar