NGANJUK : “Sejalan seirama senasib sepenanggungan” itulah semboyan para warga pada hari selasa, 27 Desember 2011 yang melabrak tentang keberadaan tanah miliknya yang akan terkena jalan tol, pasalnya karena harga tidak sesuai hanya ter patok permeter persegi berkisar hanya Rp 80.000,-.
Nampaknya aksi dari ratusan warga itu setiap kecamatan bahkan setiap desa cukup merata dari jajaran timur sampai barat se kabupaten Nganjuk.
Para warga mengumpul di Sukomoro dan berangkat bersama menuju pemda mentuding kepada Bupati Nganjuk Drs. H. Taufiqurrahman agar segera mundur saja jikalau tidak bisa mensejahterakan rakyat yang tanahnya terkena tol, dengan bukti diwarnai dalam spanduk “Bupati Taufiqurrahman mundur pulang ke Jombang, warga Nganjuk tidak doyan” dan “ Tol malah bikin rakyat melarat” selain itu masih ditambah kata-kata dalam pekiknya “Topik keluar jangan jadikan rakyat semakin kere”, topik picek matamu jangan ditambah tambahi korban, katanya Nganjuk jaya mana sekarang kejayaannya”.
Disamping hal tersebut juga menyinggung Tri Wiyoso selaku Asisten Tata Praja dengan ucapan “Tri Wiyoso keluarlah jangan berkedok pejabat tapi bobrok” ada pu la yang menyahut dengan kata “Bangsat” “Dengan demo ini menolak team Tri Wi yoso itu tidak ubahnya dari bajingan, pengecut”. Seusai menghujat hujat Bupati dan Tri Wiyoso para warga laki laki maupun perempuan beralih ke Gedung DPRD dengan maksud yang sama pula. Dengan perkataan antara lain yaitu “Hai para dewan ini rakyatmu menangis, menjerit jangan kamu tidur dan enak-enak saja. “yang kamu makan adalah uang rakyat, kamu jangan budek (Tuli) dan kamu jangan micek (mem buta), kamu nguntal dari uang rakyat tolong fikirkan rakyatmu ini, kamu adalah wa kil rakyat dan kamu dulu dipilih rakyat apabila para dewan tidak mau memperhatikan kami jangan harapkan ditahun yang akan datang kami akan memilih kamu semua, setuju? Semua warga menjawab serempak.. Setujuu...”Dalam orasinya”
Mungkin para anggota dewan juga merasakan risih ditelinga karena ucapan-ucapan yang memanaskan tadi maka keluarlah ketua DPRD Kabupaten Nganjuk Nurwadi, BSc.SH., dengan mengucapkan “saya akan membantu kemauan panjeneng an-panjenengan semua mari saya persilahkan masuk dari para perwakilan” Jawab Nurwadi dengan nada halus” dan ditermanya para perwakilan yaitu Jaenuri, Satino. Dkk. Untuk memasuki ruangan dalam rangka menandatangani dan kesapakatan se buah perjanjian, khususnya Ketua Dewan akan membantu apa yang akan dikehendaki para warga semua serta mempertemukan dengan pihak eksekutif nanti. uTut
Nampaknya aksi dari ratusan warga itu setiap kecamatan bahkan setiap desa cukup merata dari jajaran timur sampai barat se kabupaten Nganjuk.
Para warga mengumpul di Sukomoro dan berangkat bersama menuju pemda mentuding kepada Bupati Nganjuk Drs. H. Taufiqurrahman agar segera mundur saja jikalau tidak bisa mensejahterakan rakyat yang tanahnya terkena tol, dengan bukti diwarnai dalam spanduk “Bupati Taufiqurrahman mundur pulang ke Jombang, warga Nganjuk tidak doyan” dan “ Tol malah bikin rakyat melarat” selain itu masih ditambah kata-kata dalam pekiknya “Topik keluar jangan jadikan rakyat semakin kere”, topik picek matamu jangan ditambah tambahi korban, katanya Nganjuk jaya mana sekarang kejayaannya”.
Disamping hal tersebut juga menyinggung Tri Wiyoso selaku Asisten Tata Praja dengan ucapan “Tri Wiyoso keluarlah jangan berkedok pejabat tapi bobrok” ada pu la yang menyahut dengan kata “Bangsat” “Dengan demo ini menolak team Tri Wi yoso itu tidak ubahnya dari bajingan, pengecut”. Seusai menghujat hujat Bupati dan Tri Wiyoso para warga laki laki maupun perempuan beralih ke Gedung DPRD dengan maksud yang sama pula. Dengan perkataan antara lain yaitu “Hai para dewan ini rakyatmu menangis, menjerit jangan kamu tidur dan enak-enak saja. “yang kamu makan adalah uang rakyat, kamu jangan budek (Tuli) dan kamu jangan micek (mem buta), kamu nguntal dari uang rakyat tolong fikirkan rakyatmu ini, kamu adalah wa kil rakyat dan kamu dulu dipilih rakyat apabila para dewan tidak mau memperhatikan kami jangan harapkan ditahun yang akan datang kami akan memilih kamu semua, setuju? Semua warga menjawab serempak.. Setujuu...”Dalam orasinya”
Mungkin para anggota dewan juga merasakan risih ditelinga karena ucapan-ucapan yang memanaskan tadi maka keluarlah ketua DPRD Kabupaten Nganjuk Nurwadi, BSc.SH., dengan mengucapkan “saya akan membantu kemauan panjeneng an-panjenengan semua mari saya persilahkan masuk dari para perwakilan” Jawab Nurwadi dengan nada halus” dan ditermanya para perwakilan yaitu Jaenuri, Satino. Dkk. Untuk memasuki ruangan dalam rangka menandatangani dan kesapakatan se buah perjanjian, khususnya Ketua Dewan akan membantu apa yang akan dikehendaki para warga semua serta mempertemukan dengan pihak eksekutif nanti. uTut
0 komentar:
Posting Komentar