Minggu, 13 Mei 2012

Oknum PNS Dinas Peternakan Selewengkan Sapi Bansos

 “Terkait Dugaan Ulah Oknum PNS Dinas Peternakan Trenggalek Yang Nggrandong Hak Kelompok Ternak Di Kecamatan Bendungan Dengan Penuh Kesombongan Dan Keserakahan, Dengan Mengandalkan Jabatan Dan Para Pejabat Yang Membackingi”

TRENGGALEK - Oknum PNS dinas peternakan di duga jadi dalang penyelewengan BANSOS, bahkan menggerogoti BANSOS yang ada di Kecamatan Bendungan . Pasal nya, Menurut Informasi warga bendungan, kelompok yang mengajukan BANSOS ternak pada tahun 2009 lalu. Menuturkan bahwa ada seorang oknum PNS Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek yang berinisial TyK yang di duga melakukan penyelewengan BANSOS tersebut. Menurut GN  (anggota kelompok Tani Bendungan) Menuturkan bahwa TyK meminta jatah sapi BANSOS kepada Ketua Kelompok dengan mengatasnakan Kepala Dinas. Adapun Sapi BANSOS yang diduga diambil oleh TyK adalah sapi dengan nomor telinga 722 yang seharusnya dipelihara oleh saudara Tumari, akan tetapi sampai sekarang saudara Tumari tidak mendapatkan haknya. Bahkan menurut kesaksian anggota kelompok sapi dengan nomor telinga 722 tersebut dipelihara oleh saudara Selan yang beralamatkan di Rt 18 Rw 07 Ds. Botoputih.

Menurut Warga Bendungan yang enggan di sebutkan namanya menuturkan, “Selain itu ada dua sapi lagi yang diduga juga diminta oleh TyK, yaitu sapi dengan nomor telinga 196 yang seharusnya dipelihara oleh saudara Simin dan sapi dengan nomor telinga 616 yang seharusnya dipelihara oleh saudara Marsidi. Bahkan sampai sekarang para anggota kelompok tidak mengetahui dimana kedua sapi tersebut berada. Bahkan yang lebih mengejutkan lagi adalah pemotongan hasil penjulalan susu sebesar 40% bagi sapi yang ada di kandang koloni yang ada di Dilem dan penjualan anak juga dipotong 40% bagi semua peternak. Menurut warga, TyK memang Dekat dengan kepala dinas, dan warga pun juga curiga kalau keserakahan TyK ini sudah kongkalikong dengan Oknum Petinggi Dinas Peternakan.

Ir.Tri Wahyudi (Kepala Dinas Peternakan Trenggalek) Saat di konfirmasi mengenai hal tersebut Menuturkan, “memang benar untuk pemotongan hasil susu sebesar 40% tersebut, itu hasilnya untuk pemeliharaan kandang koloni dan pengobatan sapi yang sakit juga untuk biaya IB (kawin suntik)”. Tapi hal tersebut berbeda dengan yang ada di lapangan. Pasalnya sampai sekarang kelompok tidak tau berapa jumlah uang yang terkumpul dari hasil potongan susu tersebut, bahkan bendahara kelompok pun tidak tau menau berapa jumlah uang potongan tersebut dan kemana uang tersebut digunakan.

TyK (oknum PNS) waktu dikonfirmasi OPSI mengatakan, “kalau potongan susu yang 40% itu buat perbaikan kandang dan yang lainya, TyK juga mengatakan “Apabila hari ini saya dipanggil Ke Trenggalek oleh dinas dan dicopot dari jabatan saya sebagai PNS saya malah bersyukur mas, dan saya langsung mengadakan selamatan (syukuran) karena dicopot dari PNS” (ungkap TyK). Yang membuat warga geram sampai saat ini adalah sikap TyK yang terlalu menyombongkan diri, bahkan setiap kali ada wartawan yang datang menemuinya. TyK pasti mengatakan kepada anggota kelompok kalau wartawan menemui dia untuk belajar berwira usaha kepadanya. GN (anggota kelompok ternak bendungan) juga menuturkan, “yang paling mengejutkan lagi adalah TyK juga pernah ngomong gini mas ”inilo sudah saya sediakan uang satu tas untuk mengkondisikan wartawan yang datang menemui saya”. Rul 6

0 komentar:

Posting Komentar