SURABAYA - Wacana kenaik an Bahan Bakar Minyak semakin meresahkan masyarakat Surabaya. Aksi-aksi penolakan pun terus dila kukan beberapa elemen hingga saat ini. Senin (19/3), puluhan masyara kat yang tergabung dalam Arek Suroboyo Menggugat mendatangi kantor DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Surabaya. Me reka “menodong” para anggota de wan untuk melakukan tanda tangan sebagai pernyataan sikap penolak an BBM. “Ini kami lakukan sebagai upaya permintaan sikap tegas para sekarang, jelasnya, baru ada 4 ang gota dewan yang secara pribadi mem bubuhkan tanda tangan sebagai per nyataan sikap penolakan. Sedangkan yang lainnya belum mela kukan itu lantaran ada kegiatan lain. “Baru ada sekitar 4 anggota dewan yang tanda tangan. Ironisnya, malah ada salah satu anggota dewan yang menolak tanda tangan karena setuju dengan kenaikan BBM,” katanya. Ke empat anggota dewan itu yakni, Armudji (Ketua Komisi A), Agustin Poliana (Komisi B), Adi Sutarwiyono (Ko misi C), dan Agus Santoso (Ketua Badan Kehormatan).Sementara itu, Agus Santoso yang sempat menerima aspirasi para de monstran mengatakan, dirinya sebagai wa kil rakyat tentu tidak setuju dengan kenaik an harga BBM. Pihaknya pun tidak bakal tinggal diam dengan wacana itu. “Per wakilan dari DPRD Surabaya bakal menda tangi Peme rintah Pusat untuk menyampai kan aspirasi masyarakat Kota Surabaya,” tegasnya. Sedangkan terkait penggalangan tanda tangan, Agus menjelaskan, secara pri badi dirinya bisa melakukan hal tersebut. Namun jika secara institusional tidak bisa, karena harus dilakuakan rapat pimpinan antar fraksi terlebih dahulu.
Protes atas kenaikan harga BBM yang terus dilontarkan lantaran kebijakan itu di anggap akan semakin meresahkan dan me nyusahkan masyarakat, terutama golongan menengah kebawah. Dengan naiknya BBM, maka mereka akan semakin sulit memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“BBM naik maka semua harga akan na ik, kami akan semakin tercekik,” tandas Kusnan. uTim
Protes atas kenaikan harga BBM yang terus dilontarkan lantaran kebijakan itu di anggap akan semakin meresahkan dan me nyusahkan masyarakat, terutama golongan menengah kebawah. Dengan naiknya BBM, maka mereka akan semakin sulit memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“BBM naik maka semua harga akan na ik, kami akan semakin tercekik,” tandas Kusnan. uTim
0 komentar:
Posting Komentar