Sabtu, 12 Mei 2012

Anarkisme Demonstrasi Warga Munjungan Amuk Pendopo Trenggalek

TRENGGALEK –  Tak Puas dengan Janji-janji manis Bupati, Senin 2 april hampir Seribu orang  war ga Kecamatan Munjungan mendatangi pendopo ka bupaten trenggalek guna menuntut per baikan ruas jalan arteri yang menghu bungkan daerah mereka dengan Keca matan Kampak.

“Aksi massa yang cukup banyak me nimbulkan anarkisme yang tak dapat di bendung.

Menurut koordinator aksi, Sukaji, ke tegangan sempat terjadi lantaran massa jengkel karena tidak segera ditemui bupati. Akibatnya, sebagian massa melakukan pro vokasi dengan mengamuk dan memecah kan pot-pot bunga serta lampu taman yang berada di lingkungan pendopo maupun alun -alun. Malahan Pot-pot Dari rekan-rekan media yang tergabung dalam AWM-T (Asosiasi Wartawan Mingguan Treng galek) Juga menjadi korban keganasan amuk massa hingga hancur dan tak tersisa satu pun.

Selain itu, pengunjuk rasa juga mem bakar dan merusak puluhan kursi perte muan yang berada di pendopo kabupaten. Massa yang mayoritas laki-laki ini juga mencoret-coret pagar pendopo dengan tu lisan yang menghujat Bupati Trenggalek, Mulyadi. “Mulyadi, mana janjimu waktu kampanye, jangan hanya omong kosong,” seru pengunjuk rasa. Demi mencegah tin dakan yang lebih anarkis, seratus lebih per sonel kepolisian Trenggalek dibantu jajar an Satpol PP berusaha menghalau massa yang terus merangsek menuju ke dalam pendopo.

Namun langkah yang diambil polisi ter kesan terlambat, terbukti peralatan anti huru-hara baru disiapkan ke lokasi setelah aksi perusakan mulai terjadi.

“Jumlah personel kami sudah cukup ka rena ada 150 anggota yang diterjunkan, kami hanya sedikit terlambat karena tadi ada pengamanan Kapolda,” kilah Siti.

Di sisi lain, koordinator warga Mun jungan, Sukaji, mengaku tindakan anarkis yang dilakukan sejumlah peserta aksi di luar kendalinya. Ia menuding sikap peme rintah yang tidak segera menemui peserta aksi adalah pemicu utamanya.

“Kami tadi tidak berkeinginan masuk ke pendopo kalau perwakilan kami diteri ma di DPRD oleh pejabat pemegang kebi jakan di sini. Namun karena tidak ditemui, kawan-kawan kemudian lepas kendali,” ka tanya. Anto ((52th) Salah Satu Peserta De mo ) Menuturkan, Kerusakan jalan Menuju Munjungan panjangnya mencapai 24 km serta sepanjang 12 km rusak berat. Warga Munjungan sangat dirugikan secara eko nomi dengan rusaknya jalan Tersebut. Bi dang lain juga ikut terganggu seperti sektor pendidikan dan kesehatan baik secara lang sung maupun tidak langsung imbuhnya.  Menurut Sukaji, aksi unjuk rasa ribuan war ga Kecamatan Munjungan tersebut hanya bertujuan untuk menagih komitmen Bupati Mulyadi yang berjanji melakukan perbaik an ruas jalan Kampak-Munjungan. Ia menjelaskan, saat ini jalan utama menuju kecamatan paling ujung di Trenggalek ter sebut rusak berat, bahkan warga menyebut jalan raya tersebut bagaikan sungai kering. “Kami menuntut yang rasional saja, kami tahu kesulitan pemda, kami tahu kesulitan APBD dan kami juga menghargai sudah mendapat alokasi, tapi mana empati bupati terhadap orang yang sakit harus dikeluar kan dari ambulans dan terpaksa digotong karena jalan yang sulit,” kata Sukaji.uRul6

0 komentar:

Posting Komentar