Senin, 27 Februari 2012

PUSTU Kec. Bluluk dan Sambeng Tidak Difungsikan, Terkesan Jadi Rumah Hantu

LAMONGAN - Pemerintah sudah mengupayakan setiap Kecamatan didirikan tiga PUSTU (Puskesmas Pembantu) guna mempermudah pelayanan masyarakat setempat, tetapi PUSTU banyak yang diabaikan atau tidak ditempati seperti PUSTU Desa Kuwurejo, Kec. Bluluk yang tidak ada pengguninya atau kosong, se harusnya di tempati Mantri Tono, tetapi ma lah mencari ladang yang besar membuka UGD 24 Jam  di Desa Sewor Kec. Su korame.

Sama halnya dengan PUSTU Desa Ta lun Rejo, Kec. Bluluk yang dijadikan per mungkinan hantu selalu tertutup rapat, dan banyak kejanggalan-kejanggalan yang dipertanyakan, kenapa Mantri Banu Wi dodo tidak mau menempati PUSTU, malah membuka praktek dirumah sendiri  alias UGD 24 Jam. 

Menurut keterangan dari Dinas Kesehatan Lamongan yang menangani bagian SIPP yakni pak Rasmi’in bahwa Mantri Banu Widodo tidak mempunyai Surat SIPP alias Ilegal, tetapi kok berani buka praktek di rumah sendiri, bahkan pernah menyuntik tiga orang meninggal dunia di tempat.

Dari rumor warga, berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait dan dibekingi Dokter Yudi yang dulunya di Kepala UPT Puskesmas Bluluk, sekarang pindah di   PUSKESMAS Karangpilang Modo tetapi masih diperumahan PUSKESMAS Bluluk karena membekingi UGD Kepunyaan  Mantri Tono dan Mantri Banu Widodo. Dan sekarang UPT Puskesmas Bluluk ne nek-nenek Dokter Fauziah Yana yang pi kun ketika didatangi OPSI tidak ada res pon. Setidak-tidaknya, Kepala UPT Puskesmas Bluluk memperketat Kinerja Dokter, bersosialisasi dengan masyarakat, bukan seperti nenek-nenek duduk manis di kursi Goyang.

Pustu Desa Garung, Kec. Sambeng seharusnya ditempati Takim dan Umi Istrinya tidak pernah ditempati malah buka Praktek dirumahnya sendiri. Jadi kinerja kepala UPT  PUSKESMAS Sambeng Dr. Sulismi Wiyanti kurang bijaksana pada anak buahnya, seharusnya mengordinasi Takim dan Umi menempati Pustu Desa Garung, bukan membiarkan  membuka praktek di rumahnya sendiri, ada apa dibalik semua ini, makanya sketika di te mui OPSI selalu mondar-mandir dan tidak mau menghormati Tamu yang datang,  apa lagi yang datang seorang  petani  atau pasien.
uSPN

0 komentar:

Posting Komentar