JEMBER - Penanganan kasus peram pokan disertai dengan perkosaan dengan terdakwa Rahmatullah warga desa Pakis kecamatan Panti menarik simpati para ak tivis mahasiswa di Jember. Para Maha siswa yang tergabung GMNI kemarin 30/01 berunjuk rasa di Mapolres Jember dan kantor DPRD Jember. Para aktivis menilai penangkapan dan penembakan terhadap Rahmatullah merupakan tindakan salah ala mat. Para pengunjuk rasa menuding aparat hukum baik polisi maupun jaksa melaku kan kong kalikong sebab meskipun sidang di pengadilan negeri (PN) Jember sudah berlangsung 12 kali perkara tak kunjung selesai. Unjuk rasa juga diwarnai aksi tea trikal, ada tiga aktivis yang berdandan po cong. Dandanan yang unik itu menarik per hatian pengguna jalan. Begitu tiba di Kan tor Dewan, tiga pocong yang melambang kan Polisi dan Jaksa itu berdiri di depan pintu gerbang gedung DPRD Jember. Keti ganya berbaur dengan sejumlah aktivis GMNI yang berunjuk rasa Vian Hendra La gawa, korlap aksi dalam orasinya menu ding ada konspirasi dalam penanganan ka sus Rahmatullah ada rekayasa dari pro sedur penangkapan sampai main tembak seenaknya. Polisi yang katanya pengayomi masyarakat, benar-benar bagaikan koboi di depan masyarakat atau rakyat, ungkap nya. Dia menilai penegakan hukum dalam kasus Rahmatullah penuh dengan konspi rasi yang mencederai nila-nilai hukum.
Sejumlah temuan dalam proses hukum juga terkuak, seperti saksi yang bungkam, sidang yang ditunda-tunda dan hakim ber ganti-ganti. Kami menuntut dilakukan uji forensik pada luka tembak pada Rahma tullah. Kedua, kami meminta oknum Polisi yang menyalahi protap (prosedur tetap) pe nangkapan ditindak tegas, tandasnya. Ber dasarkan keterangan Zaenal, orang tua Rah matullah, penembakan dilakukan dengan jarak dekat, padahal saat penangkapan korban tidak melakukan perlawanan.
Selain unjuk rasa dua pocong dan se jumlah aktivis GMNI juga menggelar aksi teatrikal di depan gedung DPRD Jember. Dalam aksinya itu, tiga pocong menggam barkan Polisi, Jaksa dan Hakim. Ketiga po cong itu sebagai simbol konspirasi penang kapan kasus Rahmatullah . para aktivis GMNI lalu melempari ketiga pocong itu dengan telur. Perwakilan aktivis GMNI itu lalu diterima wakil ketua DPRD Jember Lukman Winarno. Saat menemui pengun juk rasa di ruang komisi A DPRD Jember, Lukman menyatakan akan menampung aspirasi dan memfasilitasi para aktivis untuk mengirim faksimile ke DPR. Proses hukum sudah berjalan, kami minta proses hukum di hargai, kata Lukman.
Sementara itu Kasat Reskrimm Polres Jember AKP Alith Alarimo menolak mem berikan komentar saat tudingan para akti vis GMNI. Alith memilih diam saat diwa wancarai para wartawan. Saat sidang di Pe ngadilan Negeri Jember pekan lalu Zaenal ayah Rahmatullah, histeris di PN Jember, setelah sidang anaknya ditunda. sidang de ngan agenda pemeriksaan saksi itu ditunda karena ketua Majelis hakim Adi Hermono Yulianto sedang tidak ada di PN Jember. Usai sidang ditutup, Zaenal berteriak-teri ak minta keadilan kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut.uNS
Sejumlah temuan dalam proses hukum juga terkuak, seperti saksi yang bungkam, sidang yang ditunda-tunda dan hakim ber ganti-ganti. Kami menuntut dilakukan uji forensik pada luka tembak pada Rahma tullah. Kedua, kami meminta oknum Polisi yang menyalahi protap (prosedur tetap) pe nangkapan ditindak tegas, tandasnya. Ber dasarkan keterangan Zaenal, orang tua Rah matullah, penembakan dilakukan dengan jarak dekat, padahal saat penangkapan korban tidak melakukan perlawanan.
Selain unjuk rasa dua pocong dan se jumlah aktivis GMNI juga menggelar aksi teatrikal di depan gedung DPRD Jember. Dalam aksinya itu, tiga pocong menggam barkan Polisi, Jaksa dan Hakim. Ketiga po cong itu sebagai simbol konspirasi penang kapan kasus Rahmatullah . para aktivis GMNI lalu melempari ketiga pocong itu dengan telur. Perwakilan aktivis GMNI itu lalu diterima wakil ketua DPRD Jember Lukman Winarno. Saat menemui pengun juk rasa di ruang komisi A DPRD Jember, Lukman menyatakan akan menampung aspirasi dan memfasilitasi para aktivis untuk mengirim faksimile ke DPR. Proses hukum sudah berjalan, kami minta proses hukum di hargai, kata Lukman.
Sementara itu Kasat Reskrimm Polres Jember AKP Alith Alarimo menolak mem berikan komentar saat tudingan para akti vis GMNI. Alith memilih diam saat diwa wancarai para wartawan. Saat sidang di Pe ngadilan Negeri Jember pekan lalu Zaenal ayah Rahmatullah, histeris di PN Jember, setelah sidang anaknya ditunda. sidang de ngan agenda pemeriksaan saksi itu ditunda karena ketua Majelis hakim Adi Hermono Yulianto sedang tidak ada di PN Jember. Usai sidang ditutup, Zaenal berteriak-teri ak minta keadilan kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut.uNS
0 komentar:
Posting Komentar