Senin, 17 Oktober 2011

Tak Percaya Aparat, Warga Bentrok dengan Penambang

Penambang pasir
Tulungagung-OPSI
Keberadaan para penambang pasir liar dengan mekanik di sapanjang sungai bran tas telah meresahkan banyak pihak, ter utama bagi warga yang tinggal di sepanjang DAS. Merasa  jengkel dengan keberadaan mereka yang tidak bisa ditolerir, warga pun turun tangan sendiri karena merasa sudah tidak percaya lagi dengan aparat, baik itu aparat desa, aparat penegak hukum mau pun dinas terkait.

Karena sudah habis kesabaran dan mera sa tidak ada yang menanggapi, bentrokan pun terjadi  antara warga Desa Banjarsari kecamatan Ngantru yang posisinya berada di timur sungai dengan warga desa jeli ke camatan karangrejo kabupaten Tulung agung pada hari jum’at, 07 oktober 2011 sekira jam 08.00 WIB.

Hal ini dipicu karena para penambang yang berada di barat sungai melakukan pe nyedotan besar-besaran yang mana po sisinya sampai masuk ke wilayah desa Banjarsari yang berada di timur (istilah jawa “nganyak”). Hampir sekitar 15 unit mesin penyedot berada di lokasi tersebut. Aki batnya, tanah warga ambrol karena pasir di bawahnya disedot dari sebelah barat. Hampir sepanjang dua ratus meter tanah perpajakan milik beberapa warga terkikis dan hilang beberapa meter terkena dampak penambangan mekanik.

Sebenarnya, mereka (penambang war ga Jeli) sudah diperingatkan baik-baik, kalau menyedot pasir silahkan di daerah sendiri yaitu sebelah barat, jangan sampai nganyak ke sebelah timur. Namun himbauan warga nampaknya tidak di gubris. Hal ini menurut warga sudah berlangsung kurang lebih se kitar 4 tahunan. Merasa tidak adanya perlin dungan dari aparat warga pun tak tinggal diam.  Habis kesabaran warga dan tak mau tanahnya ambrol dan makin habis, puluhan warga pun turun ke sungai. Mereka mem bawa alat seadanya seperti sabit. Warga berencana kalau para penambang tidak mau menghentikan, mereka akan menenggelam kan alat penyedotnya. Sesampainya di sungai, warga yang terhalang dengan aliran sungai hanya bisa berteriak agar para pe nambang menghentikan aktifitasnya. Na mun himbauan warga disambut lemparan batu para penambang. Akhirnya saling lempar batu pun tak bisa dihindari. Bahkan beberapa warga nekat berenang menyebe rang sungai yang berarus deras untuk menenggelamkan mesin penyedot. Karena takut, para penambang pun meninggalkan area penambangan.

Menurut warga yang tidak mau nama nya disebutkan, Kejadian tersebut sebenar nya bisa di hindari seandainya pemerintah mau aktif dan mendengar keluhan warga. Beberapa kali warga sudah berusaha untuk melaporkan ke Pemda dan ke Kepala Desa, namun tidak ada tanggapan. “ya akhirnya seperti ini mas, kami terpaksa turun tangan sendiri karena mereka para aparat peme rintahan tidak mau peduli, jadi jangan salah kan kami kalau terjadi apa-apa” ungkapnya.

Yang lebih memprihatinkan lagi adalah sebelum melakukan aksi ini, warga sempat lapor ke Kepala Desa Banjarsari dan me mintanya untuk hadir ke lokasi, namun Beliau enggan datang membantu warganya menyelesaikan masalah tanpa ada alasan yang jelas. Sampai berita ini diturunkan Ke pala Desa Banjarsari belum bisa dikonfir masi karena selalu tidak ada di kantornya. (TIM) Bersambung......Baca Edisi Depan “Ada Oknum Bekingi Penambang Pasir Mekanik”

0 komentar:

Posting Komentar