Trenggalek-OPSI
Suasana mencekam meng gegerkan Kantor Pengadilan Agama Trenggalek, Selasa si ang (2/8), akibat dari teror bom oleh seorang penelepon misterius. Ancaman bom ter sebut sempat membuat selu ruh penghuni kantor pengadil an agama panik dan semburat keluar. Namun kekhawatiran
itu kemudian berakhir setelah polisi melakukan penyisiran di sekitar gedung.“Para pegawai akhirnya bersedia kembali ke ruangan masing-masing setelah diya kinkan bahwa bom dimaksud tidak benar-benar ada,” kata petugas keamanan PA Trenggalek, Suparni.
Ia menuturkan, teror bom melalui ancam an telepon dia terima sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, peneror yang tidak mau me nyebut nama ataupun identitasnya itu me nyatakan ada bom yang telah ia letakkan di dekat ruang sidang. Penelepon gelap yang di yakini berjenis kelamin laki-laki itu sama sekali tidak menyebut jenis tuntutan bersama ancam an yang ia lontarkan melalui saluran telpon tersebut. Ia hanya mengingatkan agar seluruh pegawai, hakim, maupun warga sipil yang tengah berkunjung ke pengadilan agama agar secepatnya dievakuasi jika tidak ingin menjadi korban ledakan bom.“Dia sama se kali tidak mau menyebut identitasnya mau pun tujuannya apa. Katanya bom sudah di dekat ruang sidang dan segera akan mele dak,” tutur Suparni menceritakan detik-de tik ancaman teror bom yang diterimanya. Menanggapi ancaman tersebut, pihak PA Trenggalek lalu segera memberitahukan adanya ancaman bom tersebut ke Polres Trenggalek. Beberapa petugas kepolisian kemudian datang ke tempat kejadian per kara dan melakukan serangkaian penyisiran. “Sempat disisir tapi tidak ada benda mencu rigakan kami temukan di sana,” kata Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Saiful Rahman.Sementara itu, dari pantauan di lapangan pasca teror bom, suasana di dalam komplek Pengadilan Agama Trenggalek, beberapa jam setelah kejadian, nampak kembali normal.Kesannya seolah tidak per nah ada kejadian apapun walau barusan mendapat teror bom dari penelpon gelap.
Begitu pula dua petugas keamanan yang hari itu bertugas. Mereka sama sekali tidak tampak melakukan peningkatan pengaman an. Seperti biasa, dua petugas keamanan terlihat hanya bersantai di sekitar ruang per sidangan. “Kami masih berusaha mengin dentifikasi nomor telepon yang terekam di kantor pengadilan agama. Nomornya akan kami lacak untuk mengetahui siapa pelaku iseng yang sempat membuat panik seluruh penghuni pengadilan ini,” ujar Saiful.
u Rul 6 / Dj.Ok / Dio
Suasana mencekam meng gegerkan Kantor Pengadilan Agama Trenggalek, Selasa si ang (2/8), akibat dari teror bom oleh seorang penelepon misterius. Ancaman bom ter sebut sempat membuat selu ruh penghuni kantor pengadil an agama panik dan semburat keluar. Namun kekhawatiran
itu kemudian berakhir setelah polisi melakukan penyisiran di sekitar gedung.“Para pegawai akhirnya bersedia kembali ke ruangan masing-masing setelah diya kinkan bahwa bom dimaksud tidak benar-benar ada,” kata petugas keamanan PA Trenggalek, Suparni.
Ia menuturkan, teror bom melalui ancam an telepon dia terima sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, peneror yang tidak mau me nyebut nama ataupun identitasnya itu me nyatakan ada bom yang telah ia letakkan di dekat ruang sidang. Penelepon gelap yang di yakini berjenis kelamin laki-laki itu sama sekali tidak menyebut jenis tuntutan bersama ancam an yang ia lontarkan melalui saluran telpon tersebut. Ia hanya mengingatkan agar seluruh pegawai, hakim, maupun warga sipil yang tengah berkunjung ke pengadilan agama agar secepatnya dievakuasi jika tidak ingin menjadi korban ledakan bom.“Dia sama se kali tidak mau menyebut identitasnya mau pun tujuannya apa. Katanya bom sudah di dekat ruang sidang dan segera akan mele dak,” tutur Suparni menceritakan detik-de tik ancaman teror bom yang diterimanya. Menanggapi ancaman tersebut, pihak PA Trenggalek lalu segera memberitahukan adanya ancaman bom tersebut ke Polres Trenggalek. Beberapa petugas kepolisian kemudian datang ke tempat kejadian per kara dan melakukan serangkaian penyisiran. “Sempat disisir tapi tidak ada benda mencu rigakan kami temukan di sana,” kata Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Saiful Rahman.Sementara itu, dari pantauan di lapangan pasca teror bom, suasana di dalam komplek Pengadilan Agama Trenggalek, beberapa jam setelah kejadian, nampak kembali normal.Kesannya seolah tidak per nah ada kejadian apapun walau barusan mendapat teror bom dari penelpon gelap.
Begitu pula dua petugas keamanan yang hari itu bertugas. Mereka sama sekali tidak tampak melakukan peningkatan pengaman an. Seperti biasa, dua petugas keamanan terlihat hanya bersantai di sekitar ruang per sidangan. “Kami masih berusaha mengin dentifikasi nomor telepon yang terekam di kantor pengadilan agama. Nomornya akan kami lacak untuk mengetahui siapa pelaku iseng yang sempat membuat panik seluruh penghuni pengadilan ini,” ujar Saiful.
u Rul 6 / Dj.Ok / Dio
0 komentar:
Posting Komentar