Selasa, 19 Juli 2011

Lelang Proyek Senilai Rp 22 Miliar Ricuh, Panitia Dianggap Kontraktor Palsukan Dokumen

Mojokerto-OPSI
Proses lelang proyek pengadakan buku di Diknas Kab. Mojokerto  yang sumber dananya berasal dari  APBN senilai Rp.22 milyar berlang sung ricuh. Para kontrator menuding panitia telah menjiplak Rancangan Kerja dan Syarat (RKS) dari daerah lain, sehingga  kontraktor meminta proses lelang dibatalkan.


Kericuan berawal saat  penjelasan dari ketua panitia lelang tentang mekanisme persyaratan para peserta yang akan mengikuti lelang penga daan buku tersebut . Usai mendengarkan RKS yang d ibacakan panitia, para peserta lelang dari kontraktor lokal Mojokerto ini langsung mem protes panitia. Karena mereka menilai, su sunan RKS proyek yang dibacakan panitia tidak sesuai dengan yang dibagikan ke pe serta lelang dan juga persyaratan yang di minta oleh panitia dinilai mempersulit para rekanan yang akan mengikuti lelang.

Salah satu peserta lelang, Ayub Wibi sono mengatakan, KRS yang dibacakan panitia tidak sesuai dengan yang ia terima. “RKS proyek yang kami terima ternyata tidak sama dengan yang dibacakan panitia, ini jelas sudah ada indikasi ketidaktrans paranan. Peristiwa ini  sudah menyalahi atur an dan meminta panitian untuk membatal kan serta merevisi RKS proyek tersebut “ungkapnya.

Ayub juga menmbahkan apa yang di lakukan oleh panitia di anggap mempersulit para rekanan yang akan mengikuti lelang pengadaan buku di diknas pendikan kabupa ten mojokerto dan itu melanggar peraturan presiden (perpres),” kalau ada yang mudah kenapa harus di persulit,” tanyanya.

Berdasarkan pantauan opsi dilapangan, Proyek sebesar Rp. 2 milliar tersebut, dibagi menjadi  tujuh paket diantaranya, proyek pengadaan buku, komputer, alat peraga dan laboratorium.      Sementara itu ketua panitia lelangpengadaan buku indra murtiyoso pada wartawan mengatakan apa yang di tudukan oleh pihak rekanan adalah tidak benar ,apa yang di laksanakan panitia sudah sesuai dengan aturan yang ada Cuma panitia tidak di beri kesempatan untuk menjelaskan jadi lebih baik aanwijzing kita tunda minggu karena kalau kita paksakan akan rame,” katanya.  u Kar

0 komentar:

Posting Komentar