Minggu, 06 November 2011

Aparat Tidak Tegas Radio Komunitas Semakin Beringas

Banyuwangi-OPSI
Setelah beritanya ditulis Koran ini pada edisi yang lalu, ternyata tetap saja tidak ada re aksi maupun tindakan yang nyata dari pi hak-pihak terkait dalam menyikapi kebe radaan RAKOM (Radio Komunitas) yang keberadaannya semakin beringas ibarat tumbuhnya jamur dimusim penghujan itu, Padahal masyarakat juga sudah banyak yang mengeluh resah karena merasa ter ganggu dengan dampak lingkungan mau pun dampak sosialnya.

Seperti yang diutarakan oleh mimik salah satu tokoh pemuda kecamatan Purwo harjo Kabupaten Banyuwangi, dirinya menilai dengan banyaknya Studi RAKOM dikabupaten banyuwangi khususnya banyuwangi selatan ternyata malah semakin menumbuh suburkan perilaku negatif ditengah-tengah masyrakat, salah satunya adalah banyaknya kasus perceraian yang bermula dari terjadinya perselingkuhan dian tara sesama fans RAKOM tersebut, karena memang ditemukan fakta banyak dari me reka setelah nyanyi berkaraoke hingga lupa diri hingga lupa pula dengan keluarganya.

Keprihatinan serupa juga dilontarkan oleh Edy S. warga kecamatan cluring yang mengakui banyak tetangganya kini resah karena siaran televisinya terganggu oleh fre kuensi RAKOM yang ada ditengah-tegah lingkungannya,”disekitar rumah saya itu tidak Cuma satu mas tapi ada tiga studi RA KOM, apa tidak parah itu namanya”, tutur Edy. Sebenarnya masyarakat sudah sangat tidak sabar menunggu sikap tegas aparat terkait agar segera menertibkan RAKOM-RAKOM tersebut yang diketahui banyak yang liar alias tidak berijin  agar nantinya tidak malah menimbulkan polemik serta ke resahan ditengah masyarakat. Tidak hanya itu saja keluhan terhadap maraknya RA KOM liar ternyata juga dating dari pemilik RAKOM itu sendiri seperti yang disampai kan Bejo (nama samara, red) pemilik salah satu RAKOM diwilayah kecamatan Gen teng  ini yang merasa telah lebih dulu berdiri sehingga merasa tersaingi dan pendapat annya pun ikut turun, menurut Bejo se mestinya RAKOM itu berdiri harus punya tujuan dan sesuai peruntukkannya serta mempunyai spesifikasi dibidang tertentu yang bisa bermanfaat untuk komunitasnya dan untuk masyarakat pada umumnya,” contoh seperti punya saya ini mas yang mengkhususkan dibidang kesehatan atau bisa juga  pada bidang pertanian atau bi dang-bidang lainnya”, ujar Bejo,” tidak Cuma untuk nyanyi-nyanyi saja tanpa ada tujuan seperti itu”, tambahnya dengan nada kesal, tapi ketika ditanya Koran Opsi apakah RAKOM miliknya sudah berijin apa belum dengan tersenyum kecut Bejo menja wab belum namun sudah dalam proses pe ngurusan.

Sebetulnya beberapa waktu yang lalu DISHUB KOMINFO kabupaten Banyuwa ngi telah berisiniatif mengadakan sosialisasi dan pembinaan RAKOM yang bertempat di hotel BAru Indah Jajag dengan meng undang Kasie Trantib dan para pemilik RA KOM yang bertujuan untuk memberikan materi tentang lembaga penyiaran sehingga para pemilik RAKOM segera bias tertib dan melakukan siaran sesuai peraturan maupun Undang-Undang penyiaran. Namun ter nyata kegiatan tersebut tidak bias ber dampak positif, terbukti RAKOM malah semakin menjamur dengan penggunaan frekuensi yang awut-awutan serta jam siar yang hingga 24  jam nonstop padahal menu rut ketentuan waktu siar RAKOM adalah pendek  dan tidak boleh hingga 24 jam, ironisnya Kasie Transtib yang pada saat itu diundang dan dapat uang bensin dari panitia dalan acara tersebut hingga sekaran terke san tutup mata serta mlempem bak kue apem tanpa ada tindakan apa-apa.

Pada saat DISHUB KOMINFO kabupa ten banyuwangi dikonfirmasi, menurut Ka sie komunikasinya yang bernama Hj. Ermi menuturkan bahwa lembaganya sudah merencanakan segera menertibkan RA KOM dalam waktu dekat,” kita nunggu ang garannya turun mas, isnyaalloh awal tahun depan kita pastikan sudah bisa action”, tegas Hj. Ermi saat memberikan pernyataan kepada Koran Opsi melalui ponselnya,” yang tidak mengikuti peraturan undang-un dang apalagi yang tidak berijin akan kita libas semuanya”, tambahnya. 
uSyam HT / Edy S

0 komentar:

Posting Komentar