Minggu, 06 November 2011

Proyek Kapal Nelayan Rp.1,5 M Molor Ada Apa ?

Kota Baru-OPSI
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Kotabaru, Kalimantan Selatan akan men dapat bantuan dari Pemerintah Pusat be rupa 1 unit kapal yang berbobot mati 30 GT. Kapal tersebut terbuat dari Fiberglass dilengkapi dengan alat tangkap ikan, alat keselamatan pelayaran dan lainya. Pem buatan 1 unit kapal tersebut Pemerintah Pusat mengelokasikan dana senilai Rp.1,5 Milyar sampai sekarang kapal tersebut masih dalam pengerjaan.

Menurut salah satu warga Kota Baru yang tidak mau namanya di korankan, ka pal bantuan untuk nelayan tersebut terbuat dari Fiberglass, kapal itu cukup canggih tapi sampai sekarang kapal tersebut belum berada di perairan Kota Baru.   Padahal pem buatan kapal nelayan tersebut itu proyek anggaran APBN tahun 2010.                                                                                                                                                      

Dan seharusnya kapal selasai tahun 2011 bulan dua yang telah lewat, tapi sangat di sayangkan pembuatan  kapal tersebut be lum juga berada di perairan Kota Baru, didu ga proyek ini adalah fiktif. Proyek kapal ini sudah diketahui oleh warga Kota Baru dan sudah disampaikan kepada warga ma syarakat Kota Baru.

Ditambahkannya lagi, karena dengan bantuan kapal dari Pemerintah Pusat itu sa ngat membantu nelayan-nelayan kita, minimal untuk membantu nilai tambah untuk kemakmuran nelayan.” Ujarnya, kepada OPSI. Kepala Dinas Kelautan dan Perikan an Kab. Kota Baru  Ir. Talib M.Ap  ketika di temui OPSI di rumah kediamannya di Kota Baru (22/10) mengatakan proyek kapal tersebut adalah anggaran tahun 2010 dana APBN dengan nilai Rp.1,5 M.

Karena belum selesai dilanjut ke 2011, kapal itu bulan Desember sudah selesai dan sudah sampai di perairan laut Kota Baru, kapal bantuan Inka Mina sekarang masih dalam pengerjaan di Jakarta. Pengerjaan proyek tersebut adalah proyek Perovinsi.” Kami hanya menerima kapalnya saja, dan lebih jelasnya masalah kapal ini hubungi ba pak Saiful di Banjarmasin”, jelasnya mengahiri.

Saat itu ketika OPSI mencoba menghu bungi Saiful Azhar lewat telfon untuk kon firmasi, sangat disayangkan hpnya tidak pernah mau di angkat dan juga berkali-kali di hubungi hpnya jarang aktif. Selanjut wartawan OPSI Banjarmasin mencoba men datatangi kantornya untuk konfirmasi me reka tidak berada di kantor, seolah-olah menghindar dan tidak mau di temui wartawan. uR

0 komentar:

Posting Komentar