Perselisihan Buruh VS Management CV. Angkasa Raya Sudah Ada Kesepakatan

Buruh CV Angkasa Raya (inzet) Yanti

Surabaya-OPSI
Sebanyak 15 buruh asal CV. Angkasa Raya yang berada di JL. Alas Malang Surabaya mela kukan demo mogok ker ja. Dalam aksinya, mere ka menuntut perusahaan harus profesional dalam melakukan skorsing ter hadap rekan kerjanya, bukan tanpa ada alasan dan tidak ada pemberita huan. Yanti (29) selaku karyawan bagian operator dan juga salah satu korban terkena skorsing me ngaku, ada 4 korban yang  kena scor sing, diantaranya Kusnan, Agus San toso dan Mustofa bagian packing,  satunya saya sendiri, jelasnya pada wartawan.

 “Awalnya niat kami menemuin pim pinan baik-baik. Tapi karena tidak diperbo lehkan oleh bagian HRD dan terjadi adu mu lut, terpaksa kami lakukan aksi ini”, jelasnya singkat. Yanti juga membeberkan jika sela ma 2002 dirinya bekerja, pabrik yang mem produksi bahan plastik tersebut tidak me miliki ijin lengkap dari Pemerintah setempat. “Saya akan buka rahasia pabrik ini, saya sudah bekerja dari tahun 2002. Sebenarnya pabrik ini ijinnya kurang lengkap, yang di pakai cuma ijin gudang dan ijinnya baru di urus oleh management”, ungkapnya ge ram.

Namun hal tersebut dibantah oleh En rico Changgih selaku Manejer CV. Angkasa Raya. “Kejadian yang sebenarnya saat me nemui pimpinan Yanti tidak sesuai prosedur, juga tidak mempunyai etika yang kurang baik. Sedangkan untuk surat ijin pabrik mu lai SIUP, NPWP, HO, sudah dari tahun 2001 kelengkapannya ada. Kenapa Yanti menga takan ijin baru di urus, dari versi mana dia mengatakan ijin tidak lengkap, apakah Yanti bisa membuktikannya tentang ijin yang baru di urus”, tutur Enrico.

Tak lama, perselisihan ini dapat disele saikan oleh Bambang Tegus dari Dinas Te naga Kerja yang hadir bersama rekan ker janya, dengan menghasilkan kesepakatan bahwa “permasalahan Sdr. Kusnan me nunggu proses hukum pada pengadilan hu bungan industrial. Selain itu masalah Agus santoso, Yanti, Mustofa statusnya skorsing pembinaan bukan menuju ke perselisihan PHK, sesuai UU No. 2 tahun 2004. Tak ha nya itu, JPK program jamsotek untuk ke luarga pekerja (anggota SBK )sebanyak 25 orang akan ditindak lanjuti oleh pengawas ketenagakerjaan dan melalui nota pemerik saan sesuai UU yang berlaku. Dari hasil ke sepakatan ini Enrico pihak manejer peru sahaan CV. Angkasa Raya akan tetap meng hormati dan mentaati prosedur yang ber laku. Begitu pula dengan pihak Yanti ber harap akan keadilan dan kebijakan dari perusahaan. uKW